BREAKING NEWS

20 Pejabat Dinkes Banten Mengundurkan Diri, Adib Miftahul: Ini Pukulan Telak


BantenEkspose.com
- Direktur Kajian Politik Nasional Adib Miftahul menilai, adanya pengunduran diri dari 20 pejabat Dinkes Provinsi Banten secara bersamaan, menjadi pukulan telak terhadap Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten.

"Saya kira ini pukulan telak kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten. Ketika harus prioritas menangani soal kesehatan, 20 pejabat di Dinas Kesehatan malah mengundurkan diri," ungkap Adib saat dimintai tanggapan oleh BantenEkspose.com via pesan WhatsApp, Senin (31/5/2021).

Adib menuturkan, dalam beberapa kesempatan dirinya selalu mengatakan bahwa loyalitas dari pegawai Pemrov Banten patut untuk dipertanyakan.

"Beberapa waktu yang lalu saya sering mengatakan, loyalitas anak buah WH-Andika patut dipertanyakan, seiring banyaknya kasus korupsi yang menjerat," ucapnya.

Atas kejadian ini, Adib meminta agar Pemrov Banten harus melakukan evaluasi secara menyeluruh, dan penyelidikan mendalam oleh Inspektorat. Hal ini penting dilakukan, sebab akar dari persoalan ini pelu ditemukan. Kemudian, jika tidak sesuai dengan sumpah ASN, maka perlu diberi sanksi tegas.

"Harus dilakukan evaluasi menyeluruh dan penyelidikan oleh inspektorat. Apa yang terjadi di Dinas Kesehatan? Apakah mereka mbalelo (susah diatur)? Harus ditemukan akar masalah. Kalau tak sesuai sumpah ASN, harus diberikan sanksi yang tegas," katanya.

Adib menilai, tingkah dari 20 pejabat ini merupakan sebuh hal yang konyol, ketika mereka mengundurkan diri karena bentuk solidaritas kepada salah satu pegawai yang ditetapkan tersangka oleh Kejati Banten, dalam kasus pengadaan masker untuk tim medis.

"Saya melihat begini. Kalau status tersangka memang sesuai fakta hukum, saya kira pembelaan oleh 20 ASN ini konyol. Mereka telah mengingkari sumpah jabatan, yaitu harus mengabdi kepada kebenaran dan masyarakat," ujarnya.

"Kan sesuai sumpah mereka harus berlaku profesional, bekerja sesuai aturan. Kalo mereka mengaku ada tekanan, intimidasi, ya tak usah dihiraukan. Mereka kan sudah tahu, bahwa harus bekerja benar," imbuh Adib.

Kata pria yang merupakan Analis Unis ini, mundurnya 20 ASN di Dinkes Provinsi Banten, terkesan bersifat politis. Karena tidak sampai 1 tahun, kepemimpinan WH-Andika akan berakhir.

"Kenapa tidak 3 tahun yang lalu? Saya menduga ada invisible hand atau tangan tak terlihat yang menggerakkan 20 ASN ini," papar Adib. (es'em)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image