BREAKING NEWS

Soal PPKM, Pandji: Pemkab Serang Akan Keluarkan Kebijakan Untuk Tekan Penyebaran Covid-19

Bantenekspose.com
- Merespon kebijakan pemerintah pusat soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali. Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa menyatakan, Pemkab akan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menekan penyebran covid-19.

Hal ini dilakukan lantaran jumlah kasus masyarakat terpapar Covid-19 di Kabupaten Serang terpantau terus mengalami peningkatan.

“Menyikapi kebijakan perintah Presiden, kami ikuti dan akan kami tindaklanjuti dengan beragam kebijakan untuk mengurangi semakin bertambahnya jumlah penderita covid,” kata Pandji, di Geudng DPRD Kabupaten Serang, Kamis (7/1/2020).

Pandji mengaku, pihaknya kemarin kedatangan dokter spesialis memohon untuk dibuatkan kebijakan - kebijakan yang proporsional, agar tidak terjadi penambahan pasien setiap hari. Sebab sangat membebani para tenaga Kesehatan. Kata Pandji, tenaga kesehatan sudah 3 orang dokter spesialis yang terpapar, belum perawat. Jumlah total sekitar 50 orang sudah terpapar.

“Oleh karena itu, kaitan belajar tatap muka pun kita pending lagi, kita kembali lagi pada pembelajaran dengan daring. Karena kita khawatir terjadinya proses belajar tatap muka itu akan menambah jumlah orang yang terkena covid,” ujarnya.

“Tujuannya apa ? untuk menghindari semakin bertambahnya jumlah penderita Covid-19 setiap hari, yang akhirnya jumlah penderita covid-19 melampaui kemampuan dan kapasitas di rlRumah Sakit kita,” imbuhnya.

Diketahui, Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP) tadinya menyiapkan 14 ruang isolasi, kemudian dilakukan penambahan menjadi 30 ruangan, dan saat ini sudah 56 ruangan. 

“Itu sudah over load. Kemarin dokter-dokter bilang bahwa terpaksa setiap yang datang kami sarankan untuk isolasi mandiri. Padahal mereka itu sebetulnya harus dalam perawatan, tapi karena ruang isolasi disana tidak memenuhi. Jadi kami sarankan itu,” ungkapnya.

Pandji menyebut, untuk menampung pasien covid-19, Pemkab Serang saat ini tengah mengupayakan wisma bagi mereka yang OTP (orang tanpa gejala). Namun untuk tempat, saat ini masih diupayakan.

“Tempatnya sedang kami cari, yang pasti mereka itu harus dapat pelayanan, sebagus-bagusnya isoma (isolasi mandiri). Mungkin ada pihak yang mengerti tentang konsumsi vitamin lebih aman di isoma, tapi banyak yang tidak mengerti dengan isoma akhirnya lebih parah,” papar Pandji. (es'em)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image