NEWS

Investor Pasar Modal di Banten Nilai Transaksinya Naik Tajam

SERANG BantenEkspose.com – Perkembangan pasar modal regional di Provinsi Banten menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan sepanjang 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat peningkatan jumlah investor hingga lonjakan nilai transaksi saham sebagai sinyal menguatnya partisipasi masyarakat dalam instrumen investasi jangka panjang.


Kepala OJK Provinsi Banten, Adi Dharma, mengatakan bahwa pertumbuhan pasar modal di Banten tidak terlepas dari meningkatnya literasi keuangan masyarakat serta kemudahan akses terhadap layanan investasi yang semakin inklusif.

“Pasar modal di Banten tumbuh sangat positif. Peningkatan jumlah investor dan nilai transaksi mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap instrumen pasar modal sebagai sarana pengelolaan keuangan dan pembiayaan ekonomi daerah,” kata Adi Dharma, Senin (29/12/2025).

Menurut data OJK, hingga Oktober 2025 jumlah investor pasar modal di Provinsi Banten mencapai 999,82 ribu investor, atau tumbuh 26,15 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kota Tangerang menjadi wilayah dengan konsentrasi investor terbesar, yakni 26,81 persen dari total investor di Banten.

Tidak hanya dari sisi jumlah investor, aktivitas transaksi saham di Banten juga mencatat lonjakan signifikan. Total nilai transaksi saham mencapai Rp50,77 triliun, meningkat 130,05 persen (yoy). Investor asal Kota Tangerang kembali menjadi kontributor terbesar dengan porsi 57,84 persen dari total transaksi saham di Banten.

Adi Dharma menegaskan, capaian tersebut menunjukkan peran pasar modal yang semakin strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional sekaligus memperluas basis pembiayaan di luar sektor perbankan.

“Pertumbuhan ini tidak hanya mencerminkan geliat investasi, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi daerah. Pasar modal kini menjadi alternatif pembiayaan dan investasi yang makin diminati masyarakat Banten,” ujarnya.

Di tengah pertumbuhan pasar modal tersebut, OJK memastikan stabilitas sektor jasa keuangan secara keseluruhan tetap terjaga. Kinerja perbankan, industri keuangan non-bank (IKNB), serta penguatan pelindungan konsumen terus menjadi fokus utama guna menopang iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, OJK Provinsi Banten bersama OJK Jabodebek juga aktif mendorong edukasi dan literasi keuangan. Sepanjang Januari hingga November 2025, tercatat 1.207 kegiatan edukasi keuangan digelar di Banten dengan menjangkau 498.767 peserta, yang terdiri dari pelajar, pelaku UMKM, hingga masyarakat umum.

Visinya, OJK berkomitmen memperluas sinergi dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan melalui berbagai program inklusi keuangan, seperti Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), serta pengembangan ekosistem keuangan inklusif dan ekonomi kreatif.

Adi Dharma juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan cermat dalam berinvestasi.

“Kami mengajak masyarakat untuk selalu memastikan legalitas produk dan entitas keuangan sebelum berinvestasi. Pasar modal yang tumbuh harus diiringi dengan pemahaman dan pelindungan konsumen yang kuat,” terangnya.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image