JAKI: Demi Pembangunan UMKM, Kabupaten Serang Perlu Pemimpin Baru
Bantenekspose.com - Pemberdayaan usaha mikro kecil menengah dan koperasi (UMKM) di Kabupaten Serang masih setengah hati, belum sepenuhnya menyasar titik inti yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.
Demikian disampaikan pegiat jaringan aksi kewirausahaan Indonesia [JAKI] M Robi. Menurutnya, selama ini pemberdayaan UMKM hanya sebatas pelatihan saja. Selebihnya, soal pasar dan akses permodalan belum menggembirakan.
"Faktanya memang demikian. Dari dulu pelatihan dan pelatihan. Ini kan menjadi lucu, terkesan menghabiskan anggaran atau sekedar mengugurkan kewajiban program," kata Obi, Selasa (2/11/2020)
Sebab itu, lanjut Robi, solusi yang perlu dipertimbangkan adalah mendorong kepemimpinan baru di Kabupaten Serang. Bila yang lama masih memimpin, bisa diprediksi pemberdayaan UMKM tak akan bergerak cepat.
"Dari road show diskusi kami, Kabupaten Serang memang butuh pemimpin baru. Ini untuk percepatan pembangunan sektor UMKM," tandas Robi.
Berkait dengan kepentingan pelaku UMKM, lanjut Robi, saat ini pasar menjadi dominan, baik pasar tradisional maupun virtual. Pelaku UMKM tak bisa dibantah masih memerlukan pasar tradisional.
"Pasar virtual sejatinya hanya bisa diakses pelaku UMKM yang mulai naik kelas. Sementara mayoritas masih butuh pasar tradisional," tandas Robi
Robi menyayangkan, di Kabupaten Serang pasar tradisional masih dibiarkan terbengkalai, sebut saja pasar melinjo di jalur Mancak, pasar Padarincang dan pasar Tunjung Teja.
"Terbengkalainya pasar-pasar tersebut, tentu menjadi indikator kecil, ketidakseriusan Pemkab Serang dalam mengefektifkan dan mendayagunakan bangunan yang ada dan didanai dari APBD Kab Serang," imbuhnya.
Dari sejumlah persoalan pembangunan UMKM yang tak juga tuntas, maka Kabupaten Serang harus mempunyai pemimpin baru. "Sebab itu pula, kami sepakat untuk memenangkan Nasrul-Eki. Mewujudkan itu, maka membentuk wadah perjuangan Jaringan Eki Baihaki (JAKI)," tutup Obi. [K1/red]