Ironi Petani Sukaresmi: Musim Panen Padi, Harga Murah Sudah Menanti
0 menit baca
BantenEkspose.com - Nasib baik ternyata belum berpihak ke petani di Kecamatan Sukaresmi. Musim panen padi kali ini, mereka harus menerima kenyataan, hasil panen nyaris tak sebanding dengan biaya menanam padi. Harga murah pun menanti, tak sesuai dengan harapan petani.
Kalis, salah seorang petani di Sukaresmi menuturkan, musim panen Padi di wilayah Kabupaten Pandeglang memang mulai ramai. Namun yang dirasakan oleh para petani di wilayah Kecamatan Sukaresmi, jauh panggang dari api, hasil panen tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sebagian petani, selain mendapatkan harga yang murah, hasilnya pun tidak sesuai
Menurut Kalis, bila diperhatikan dari mulai menanam hingga merawat dengan bantuan pupuk, denngan harga pupuk per kwintalnya sangat mahal, membuat kewalahan para petani.
"Beuh, ripuh kang, harga sa kwintalna ngan 350 rebu, sementara pupuk bae nu sa kwintal hampir 400 rebu, acan biaya nyemprot jeung lain na. (Ampun, Susah bang, harga per kwintalnya hanya diterima oleh bandar 350 sampai 380 per kwintal. Sementara, pupuk saja sudah diharga 400 ribu per kwintal," ujar Kalis saat ditemui di lapak penimbangan padi, Rabu (25/02/2021)
Kalis pun hanya berharap, ada solusi dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah diminta mengatur harga pupuk yang mudah dijangkau dan murah.
"Kami hanya berharap pemerintah, bisa memperhatikan kami, terutama soal harga padi hasil panen para petani," ucapnya.
Sementara, salah seorang pengusaha padi, Tomi Bakul, saat ditanya terkait harga yang diterima oleh dirinya dan pengusaha padi, membenarkan jika padi yang diperoleh dari petani dihargai sebesar 350 sampai 380 ribu, dengan pertimbangan jarak tempuh pengangkutan padi hasil panen.
"Harga yang kita terima 350 sampai 380 ribu per kwintal. Itu pun tergantung jarak angkut ke kendaraannya kang," kata pengusaha padi, dari luar Kabupaten Pandeglang tersebut. (yoki)
