BantenEkspose.com - Warga Lingkungan Cibetik, RT 005 RW 003 Kelurahan Cilowong Kecamatan Taktakan Kota Serang, dibuat resah dengan beredarn...
BantenEkspose.com - Warga Lingkungan Cibetik, RT 005 RW 003 Kelurahan Cilowong Kecamatan Taktakan Kota Serang, dibuat resah dengan beredarnya kabar soal seorang warga yang positif terpapar Covid-19.
Kabar yang berhembus itu menyebutkan jika Hulmah Driana (26), warga setempat terkonfirmasi positif Covid-19 setelah sebelumnya melakukan test Swab pertama di kantor pelayanan kesehatan Puskesmas Taktakan.
"Awal pertamanya saya di Swab itu tanggal 16 Oktober, arahan dari majikan karena saya alergi digigit nyamuk, yang kebetulan ada test Swab massal pegawai Puskesmas Taktakan, pas setelah di swab itu disuruh istirahat dirumah isolasi mandiri, udah dapat 10 hari lebih hasil nya itu keluar dengan status positif pada tanggal 25 Oktober, padahal saya sudah aktivitas kerja pada tanggal 24 Oktober saya dapat infonya dari majikan saya, bukan ke saya langsung," ungkap Hulmah, saat dihubungi, Jumat (30/10/2020) petang.
Selang sehari nya atau tanggal 26 Oktober, kata Hulmah, kepala Puskesmas Taktakan mengabarkan lewat telepon bahwa hasil test Swab yang dilakukan pada tanggal 16 Oktober kemarin sudah keluar.
"Ini Ibu Hulmah, betul saya sendiri, ada apa pak, terus kata pak yana, ini pak yana menyampaikan, oia Pak mangga begitu saya jawab, jangan itu yach jangan kaget yach hasilnya positif, saya jawab oia Pak, terus kalau saya positif terus gimana, suruh isolasi mandiri dulu kata pak yana, oia Pak tolong bilang juga ke pak agus kemajikan saya bahwa saya udah kerja, yaudah saya akan bilang ke Pak agus kara pak yana," jelasnya.
Pada tanggal 26 Oktober, masih kata Hulmah, dirinya melakukan test Swab kembali yang kedua di kantor pelayanan kesehatan Puskesmas Taktakan, dan hasilnya negatif.
"Tanggal 26 hari senin dilakukan kembali test Swab yang kedua di puskesmas Taktakan, disuruh nunggu satu minggu kedepan, dan hasil nya ini udah keluar pada tanggal 29 Oktober kemarin jam 06 pagi," ujarnya.
Lanjut Hulmah, adapun informasi hasil test Swab baik pertama ataupun yang kedua disampaikan langsung oleh kepala Puskesmas Taktakan. "Dari puskesmas pak yana, tapi gak langsung ke saya, kemajikan dulu itu yang pertama, tapi untuk hasil yang kedua langsung ke saya," bebernya.
Akan tetapi, diwaktu yang sama, dirinya merasa kaget setelah mendapat kabar di Lingkungan Cibetik ada kehebohan bahwa salah satu warganya terkonfirmasi positif Corona.
Hal tersebut akhirnya membuat pihak keluarga dan warga setempat resah. Dikarenakan Ia dan keluarga sempat digegerkan oleh tetangga karena COVID-19. Sehingga aktivitas keseharian pun terganggu, dan pastinya akan menambah beban pikiran keluarga.
"Warga sekitar ini sempat mengucilkan keluarga saya karena COVID-19 ini. Menyusul info beredar di lingkungan Cibetik, Saya mau kerja dan usaha terganggu, belum suami juga malah ikutan stress," terangnya.
Pihaknya berharap kepada pihak terkait dan orang yang menyebarkan informasi soal dirinya terpapar COVID-19 melakukan klarifikasi agar nama keluarganya bersih seperti sedia kala.
"Saya minta ke pihak yang menyebarkan berita ini agar mengklarifikasi biar keluarga kami tenang, bisa beraktivitas normal dan saya beserta suami enggak kepikiran lagi," pungkasnya.
Terpisah, H. Yana Supiana Kepala UPT Puskesmas Taktakan ditemui dikediamannya, Jumat (30/10/2020) pagi, bersamaan dengan perwakilan keluarga Hulmah, serta dihadiri Bachtiar Lurah Cilowong, dirinya pun lantas menjelaskan kronologis awal Hulmah ini kerja di rumah salah satu warga perumahan Serang City Drangong sebagai Asisten Rumah Tangga.
"Ibu Hulmah ini kerja di Pak Agus warga perumahan Serang city, ASN di Lingkungan Provinsi Banten, tadinya beliau mau minta tolong untuk ngecek kesehatan orang yang kerja dirumahnya, tanda tandanya seeh seperti mengarah kesana, boleh gak pak, saya jawab boleh aja atuh gak apa2 pak kalau emang mau datang ke sini (puskesmas), kebetulan di puskesmas sedang dilakukan kegiatan test Swab massal pegawai Puskesmas, termasuk saya juga," ucap H. Yana menirukan percakapan dengan majikan Hulmah.
Kepala Puskesmas Taktakan mengatakan bahwa hasil test Swab yang pertama empat hari kemudian telah keluar dan hasilnya positif.
"Bu Hulmah, ternyata empat hari kemudian, kalau tidak salah yach hasil test Swab nya keluar dan hasilnya positif dan saya langsung sampaikan ke Bu Hulmah melalui majikannya," jelasnya.
Lebih lanjut, kata H. Yana, menyampaikan ke majikan Hulmah selain hasil swab pertama positif, pihaknya juga menganjurkan kepada Hulmah untuk beristirahat dan melakukan kegiatan isolasi mandiri.
"Pak Agus yang kerja di tempat bapak ternyata positif neh Pak, tolong agar takutnya memapari ke banyak orang, untuk segera istirahat dirumah," katanya.
Terkait keresahan pihak keluarga dan warga setempat, lanjutnya, menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui awal kejadian nya seperti apa.
"Saya tidak tau bagaimana ceritanya bahwa Hulmah ini positif sempat rame di kampung Cibetik nya, padahal disitu ada salah satu bidan dan juga tim penanganan Covid-19 se kecamatan Taktakan, dan para kader lainnya disana bagaimana caranya memberitahukan dan mengkomunikasikan kepada warga di Cibetik sana," ujarnya.
Senada, Bachtiar Lurah Cilowong mengatakan bahwa pihaknya juga baru mengetahui ada warganya terkonfirmasi positif Covid-19 menimbulkan keresahan warga di lingkungannya.
"Saya juga baru denger neh ada kayak gini neh, terkait statemen postif nya warga saya sehingga menimbulkan keresahan, seharusnya ini harus ada dasar dalam mengungkapkan statemen tersebut, jangan sampai kejadian seperti sekarang ini," ujarnya.
Ini kejadian yang kedua, menurut Bachtiar, kemarin itu di Ciolang, yang sumbernya juga dari bidan, bedanya kalau di Cibetik info dari bidan di teruskan ke kader, sedangkan di Ciolang dari bidan ke Ketua RT.
"Kejadian ini menurut saya yang kedua, seperti di Ciolang juga begitu, sumbernya itu dari bidan disampaikan ke RT, kalau yang ini kan di Cibetik ini, dari bidan ke kader terus ke masyarakat," jelas Bachtiar Lurah Cilowong.
Untuk itu dirinya sebagai kepala Kelurahan, memintakan kepada pihak Puskesmas untuk lebih berhati hati lagi dalam menyampaikan informasi.
"Untuk ini juga kami memohon kepada pak Yana selaku Kapus Taktakan untuk sekiranya hati hati kepada bidan ini untuk mengeluarkan statemen bahwa misal si A sudah positif Covid-19 segala macamnya itu harus ada dasarnya, atas hasil swab atau test lainnya," jelasnya.
"Saya juga memohon kepada pihak keluarga dan warga masyarakat di sekitar lingkungan setempat dan mencoba sosialisasi dan mengklarifikasi kembali bahwa Hulmah jangan sampai ada pengucilan ataupun nada nada miring lainnya, agar tidak terjadi kesalahpahaman," imbuhnya. (uc)
COMMENTS