Soal Kualitas Sembako BNPT, GNPK Tuding Pemkab Pandeglang Inkonsisten
0 menit baca

BantenEkspose.com
– Di wilayah Kabupaten Pandeglang,
ternyata masih ditemukan komoditi pangan tidak berkualitas yang telah didistribusikan
kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), pada
Program sembako Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Menurut
Enoh Junaedi Ketua GNPK Pandeglang, ini membuktikan Pemkab Pandeglang,
khususnya Dinas Sosial tidak konsisten dalam melaksnakan dan mengelola program
Pemerintah Pusat untuk masyarakat miskin.
“Saya tahu
bukan hanya dari berita, tapi ini fakta kalau di masyarakat KPM menerima
bantuan pangan dari agen E Warung, tidak tepat sasaran dan tidak tepat
kualitas,” cetus Enoh, seperti dilansir portal sorotdesa, Jumat (15/05/2020)
Dikatakan
Enoh, tidak konsistennya Pemkab Pandeglang, itu terbukti dari setiap penyaluran
bantuan kerap saja ditemukan komoditi pangan yang tidak layak dikonsumsi,
seperti komoditi telor yang diterima KPM masih ada telor berwarna putih,
atau telor HE (Hatched Egg). Padahal Pemerintah telah melarang peredaran telor
tersebut, karena telor HE bukanlah telor konsumtif.
“Tidak
hanya komoditi telor, KPM juga ada yang menerima beras diduga bukan beras
premium. Karena dari bentuk dan warna saja, sudah bisa diketahui kalau itu
beras murah. Lalu ada juga KPM menerima buah apel warnanya hijau ukuran kecil,
dan itu juga dipastikan kurang berkualitas dan harganya pun murah,’ ujarnya.
Sepertinya,
lanjut Enoh, program BPNT ini bermasalah dari hulu hingga hilir. Karena setiap
kali didistribusikan oleh suplayer dan agen ke KPM selalu saja ada masalah,
berarti hal itu tidak pernah menjadi bahan evaluasi pihak terkait, mulai dari
Timkor program, yang didalamnya juga ada Dinas Sosial, Suplayer, TKSK hingga
Agen e-Warung semua terkesan masa bodoh.
“Apakah
memang benar ada dugaan kongkalingkong para oknum dalam program BPNT? Jawabannya
tunggu hasil penyelidikan penegak hukum, itu juga jika penegak hukum di
Pandeglang tidak tutup mata tutup telinga,” kata Enoh. (red/sumber: SD)