Ditengah Covid- -19 Inilah yang Dilakukan Sejumlah Pemuda Panggarangan
0 menit baca
BantenEkspose.com - Nengsih (45) tahun, warga Kampung Cimangpang Desa Pangarangan Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak, seorang ibu rumah tangga ditengah pandemi Covid-19 harus berjuang sendirian, merawat suami dan anaknya yang mengalami sakit.
Suami Nengsih, Dedi (50) tahun sudah lebih dari 4 tahun menderita stroke berat dan tidak bisa bekerja. Sementara anak laki-lakinya Deni, (26) tahun, sudah hampir 1 tahun sakit leukimia dah harus cuci darah setiap bulan.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Nengsih berjuang sendiri dengan berjualan nasi uduk dan gorengan di depan rumah warisan orang tuanya.
Ditengah kondisi yang sulit, cobaan hidup semakin bertambah. Nengsih sudah 3 hari jatuh sakit dan harus di infus, sehingga ia tidak bisa jualan dan merawat anak dan suaminya yang sedang sakit pula.
Tergerak dengn kondisi ini, sejumlah pemuda di Kampung Cimangpang Desa Panggarangan Kecamatan Panggarangan yang terhimpun dalam organisasi Persatuan Pemuda Cimampang (PPC), berinisiasi untuk mengumpulkan donasi dari warga sekitar, Minggu (26/4/2020)
Tak sulit untuk bergerak, dalam waktu sekejap donasi dari warga sekitar berupa uang tunai dan sembako cukup banyak terkumpul dan langsung diberikan kepada keluarga Nengsih.
"Alhamdulillah hasil sumbangan warga berupa uang dapat Rp. 1.200.000,
Beras, minyak goreng, pempes dan semuanya sudah di salurkan," ujar Reli tokoh pemuda setempat.
Selain sumbangan dari warga lanjut Reli, sumbangan juga diberikan oleh salah seorang pengusaha asal Cimangpang yang juga ketua PPC. "Alhamdulillah pak Suhaeli (Dirut CV. Sumber Daya Mandiri) menitipkan santuan untuk keluarga Nengsih, berupa uang tunai 1 juta dan sembako lainnya," tutur Reli.
Terpisah Ade Badarudin Ketua RW 03 Kampung Cimangpang Desa Panggarangan Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh para pemuda.
Menurut Ade, dengan kerjasama yang baik antara Pemuda, masyarakat dan pemerintah setempat semua persoalan sosial bisa teratasi dengan cepat.
Rasa dan kebersamaan ini lanjut Ade, harus terus dipupuk sebagai salah satu bentuk empati terhadap sesama. "Kami bangga memiliki pemuda yang respon terhadap kondisi sosial masyarakat" ujar Ade. (Odil)
Suami Nengsih, Dedi (50) tahun sudah lebih dari 4 tahun menderita stroke berat dan tidak bisa bekerja. Sementara anak laki-lakinya Deni, (26) tahun, sudah hampir 1 tahun sakit leukimia dah harus cuci darah setiap bulan.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Nengsih berjuang sendiri dengan berjualan nasi uduk dan gorengan di depan rumah warisan orang tuanya.
Ditengah kondisi yang sulit, cobaan hidup semakin bertambah. Nengsih sudah 3 hari jatuh sakit dan harus di infus, sehingga ia tidak bisa jualan dan merawat anak dan suaminya yang sedang sakit pula.
Tergerak dengn kondisi ini, sejumlah pemuda di Kampung Cimangpang Desa Panggarangan Kecamatan Panggarangan yang terhimpun dalam organisasi Persatuan Pemuda Cimampang (PPC), berinisiasi untuk mengumpulkan donasi dari warga sekitar, Minggu (26/4/2020)
Tak sulit untuk bergerak, dalam waktu sekejap donasi dari warga sekitar berupa uang tunai dan sembako cukup banyak terkumpul dan langsung diberikan kepada keluarga Nengsih.
"Alhamdulillah hasil sumbangan warga berupa uang dapat Rp. 1.200.000,
Beras, minyak goreng, pempes dan semuanya sudah di salurkan," ujar Reli tokoh pemuda setempat.
Selain sumbangan dari warga lanjut Reli, sumbangan juga diberikan oleh salah seorang pengusaha asal Cimangpang yang juga ketua PPC. "Alhamdulillah pak Suhaeli (Dirut CV. Sumber Daya Mandiri) menitipkan santuan untuk keluarga Nengsih, berupa uang tunai 1 juta dan sembako lainnya," tutur Reli.
Terpisah Ade Badarudin Ketua RW 03 Kampung Cimangpang Desa Panggarangan Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh para pemuda.
Menurut Ade, dengan kerjasama yang baik antara Pemuda, masyarakat dan pemerintah setempat semua persoalan sosial bisa teratasi dengan cepat.
Rasa dan kebersamaan ini lanjut Ade, harus terus dipupuk sebagai salah satu bentuk empati terhadap sesama. "Kami bangga memiliki pemuda yang respon terhadap kondisi sosial masyarakat" ujar Ade. (Odil)