Dinilai Tak Sesuai Fakta, Pelaku Usaha di Kawasan Wisata Anyer Tuntut HMB Minta Ma'af
BantenEkspose.com - Sejumlah pelaku usaha di kawasan wisata Anyer Kabupaten Serang, protes dengan pernyataan Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) yang menyatakan, peran Polri di masa PPKM buruk akibat banyak kerumunan di objek wisata Anyer, Provinsi Banten.
"Kami para pelaku usaha wisata yang berada di sepanjang pantai Anyer merasa keberatan dan marah, membaca pernyataan saudara Fahri di media massa dan media sosial," kata Roby Yusuf, selaku koordinator pengelola usaha di kawasan wisata pantai Anyer, Sabtu (18/09/2021)
Ia juga mengatakan, bahwa sejak Covid-19 menjadi pandemi, wisata pantai Anyer sepi.
"Kami sudah sangat resah, merasakan susahnya pandemi Covid-19 selama 2 tahun. Pusing, karena pendapatan kami tidak ada, karena pengunjung tempat wisata wilayah Anyer yang sangat sepi," ucapnya.
Roby juga mengatakan jika selama ini para pelaku usaha wisata pantai Anyer, taat pada aturan pemerintah yang ada selama pandemi Covid-19.
"Kami selalu taat dan patuh dengan aturan dari pemerintah tentang PPKM Darurat. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang sesuai ketentuan, telah memperbolehkan tempat wisata kami dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung dan protokol kesehatan yang sangat ketat," imbuh Roby
Robi juga menyatakan, pihaknya meyakinkan tidak ada kerumunan dan selalu tertib protokol kesehatan, sesuai dengan sosialisasi dan edukasi 5M yang selama ini diberikan oleh Pemda, TNI dan Polri yang ada di Banten
"Sampai saat ini, kami tidak ada peringatan maupun teguran dari satgas Covid-19, baik dari Pemkab Serang maupun Pemprov Banten, tentang kerumunan di wisata Anyer. Sehingga pernyataan saudara Fahri tersebut kontradiktif dengan kondisi yang sebenarnya," tandas Roby
Dalam penilaian Roby, selama ini Pemda, TNI dan Polri dalam penanganan Covid-19 sudah sangat baik. Mulai dari vaksinasi, bagi-bagi sembako dan masker.
Roby juga menanyakan tentang foto yang ditampilkan HMB dan meminta HMB untuk meminta maaf.
"Sementara saudara Fahri dan kawan-kawan, tidak pernah memberikan kontribusi apapun untuk tempat wisata di Banten. Kami menanyakan apakah foto yang ditampilkan Fahri itu valid? Kapan diambil dan dimana posisi pengambilan fotonya," ujar Roby
Roby juga mengatakan, kemungkinan foto tersebut diambil dari sumber lain, yang sengaja untuk menyudutkan pihaknya, sebagai pelaku usaha di kawasan wisata Anyer.
"Kami tegaskan kepada saudara Fahri untuk segera meminta maaf kepada kami, para pelaku usaha yang berada di wisata pantai Anyer. Jika tidak meminta maaf, tentu saja kami akan segera laporkan pernyataan Fahri ini, ke ranah hukum sesuai undang-undang yang berlaku di Indonesia," ucap Roby
Terakhir, Roby menegaskan para pelaku usaha maupun pedagang yang ada di sekitar wisata pantai Anyer, menyatakan keberatan atas pernyataan Fahri
"Kami menuntut dan menunggu 3 x 24 jam, untuk menyampaikan minta maaf kepada kami secara terbuka, baik di media massa media cetak dan sosial," tutupnya. (*/sp)