Saat Pandemi, UMKM di Lebak Terpuruk
BantenEkspose.com - Saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) leveling di Pulau Jawa hingga Bali. Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak paling terdampak.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso, Selasa (31/8/2021).
"Akibat situasi Covid-19, semua sektor pastinya tedampak. Namun yang paling terpukul dengan adanya pandemi ini adalah di UMKM," katanya seperti dilansir dari LineNews.id.
Kendati demikian kata Budi, pada saat pandemi Covid-19, dilihat dari data produk domestik regional bruto (PDRB), tahun 2020 untuk ekonomi makro menunjukan kenaikan pada jumlah nilai tambah.
Ia menyebutkan, beberapa sektor yang tetap bisa survive pada saat pandemi ini diantaranya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan +3,54 persen.
Kemudian Industri pengolahan +1,34 persen, pengadaan listrik dan gas +1,01persen, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang +5,87 persen.
Selanjutnya, sektor Informasi dan Komunikasi +8,72 persen, Jasa Keuangan dan Asuransi +3,14 perse, Real Estate +1,11 persen, Jasa Pendidikan +0,76 persen, Jasa Kesehatan dan kegiatan +5,31 persen
Sementara sektor usaha yang mengalami pertumbuhan kurang baik, diantaramya sektor pertambangan dan penggalian -7,81 persen, konstruksi -2,53 persen, perdagangan besar dan eceran (reparasi mobil dan sepeda motor) -5,52 persen
Kemudian, sektor transportasi dan pergudangan -4,37 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum -5,71 persen, jasa perusahaan -4,52 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib -0,94 persen, dan jasa lainnya berkisar hingga -6,08 persen
"Realisasi pada masa pandemi pun masih dalam asumsi baik. Namun demikian, pada sektor jasa, misalnya hotel, restoran, hiburan, terjadi lose opportunity atau penurunan pendapatan sebagai dampak dari situasi pandemi," paparnya. (LN-Red)