Dugaan Potongan Bansos PKH di Cikayas, Ini Faktanya
BantenEkspose.com - Berkait dugaan potongan pada program bantuan sosial PKH (program keluarga harapan) di Desa Cikayas Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang, ternyata hanya terjadi kesalahan informasi dan sarat muatan politis. Terlebih, di desa tersebut akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades)
Seperti informasi yang selama ini berkembang, bahwa oknum Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Cikayas berinisial C, diduga melakukan pemotongan dana bansos PKH.
Pendamping Program PKH Desa Cikayas, Sanip menuturkan, bahwa kejadian tersebut bukan adanya penggelapan yang dilakukan oleh oknum anggota, melainkan tertukar antara nama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Eneng dan Neneng
Menurut Sanip, hal tersebut sudah dilakukan musyawarah dikediaman KPM atas nama Eneng dengan dihadiri beberapa unsur, diantaranya Danposmil Kecamatan Angsana, Anggota Polsek Angsana, Pendamping PKH, dan beberapa masyarakat Desa Cikayas tepatnya di Kampung Bejod.
"Itu hanya kesalahan teknis, KKS atas nama Eneng tertukar dengan Neneng, dan sudah dilakukan musyawarah dikediaman saudara Enen. Muspika Kecamatan Angsana juga hadir pak," ujar Sanip, Kamis (19/08/2021)
Sedangkan saat ditanyakan kepada penerima manfaat PKH, Eneng mengatakan, bahwa setiap bulannya, dia selalu menerima bantuan tersebut, bahkan bukan hanya Program Keluarga Harapan (PKH) saja, melainkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pun dia menerima. Hanya saja, dia tidak menerima pada bulan Agustus 2021, karena tertukar KKS nya dengan atas nama Neneng.
"Setiap bulannya, saya selalu menerima uang, seperti keluarga penerima manfaat lainnya. Hanya yang bulan Agustus 2021 saja, padahal biasanya diwaktu pencairan tidak ada masalah. Hanya bulan Agustus ini saja," jelas Eneng, didepan peserta musyawarah
Adapun adanya dugaan yang ramai diberitakan soal terlibatnya oknum anggota BPD berinisial C, lanjut Eneng, merupakan sosok yang sering membantu para KPM PKH dalam setiap pencairan, dengan selalu memberikan fasilitas transportasi
Ketika ditemui di kediamanya di Kampung Bejod, inisial C mengatakan, itu hanya sebatas kekeliruan pada proses transaksi elektronik, atas nama KPM Eneng dengan KPM lain, dan uang tersebut tetap utuh dan masih tersimpan
"Itu kekeliruan dalam teknis pencairan secara elektronik, karena KKSnya tertukar, dan uang atas nama KPM PKH Eneng, masih utuh dan tersimpan," jelasnya, (Yockhie)