Sungai Cipamubulan Keruh, Diduga dari Limbah Tambang Pasir di Pulo Manuk
BantenEkspose.com - Belakangan ini, aliran Sungai Cipamubulan kondisinya terpantau keruh. Disinyalir hal itu diakibatkan dari buangan limbah yang berasal dari lokasi tambang milik PT. Jati Kawi Grup, di daerah Pulo Manuk, Kecamatan Bayah, Kamis (24/6/2021).
Dari informasi yang diserap dari masyarakat setempat, kondisi aliran air sungai keruh terjadi tidak hanya saat hujan turun. Dugaan limbah yang dibuang dari lokasi tambang pasir ini, dikarenakan letaknya tidak jauh dari aliran Sungai Cipamubulan.
Salah seorang pegawai tambang yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, di tempat dirinya bekerja, setiap hari memang melakukan aktifitas pencucian pasir.
"Kalau tidak ada kendala, sehari bisa dapat tiga tronton" ungkapnya belum lama ini.
Lebih lanjut pekerja itu membeberkan, dalam melakukan aktifitas penambangannya, pihak perusahaan mengambil bahan baku dari pasir yang ada di aliran Sungai Cimadur, dengan cara disedot menggunakan mesin yang disebut ponton.
Hasil sedotan tersebut, kemudian dialirkan melalui pipa paralon guna memisahkan pasir dari lumpur dan kerikil. Sementara pasir yang bisa dikomersilkan, akan mengendap di kolam penampungan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tampak terlihat mesin pencucian pasir yang tengah beroperasi, dan satu unit ekskavator sedang mengeruk pasir kuarsa yang mengendap di kolam penampung untuk dibersihkan. Sementara air limbah bekas mencuci pasir terlihat di buang langsung ke Sungai Cipamubulan.
Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh, aktifitas penambangan pasir milik PT. Jati Kawi Grup ini sudah beroperasi sekitar 6 bulan lalu. Diduga tambang ini juga tidak memiliki Ijin Usaha Pertambangan (IUP) dari Pemerintah Provinsi Banten. (Odil)