Sejak Kota Serang Terbentuk, Warga Kasemen Ini Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
0 menit baca
BantenEkspose.com – Sejak
Kota Serang terbentuk hingga kini, pasangan suami istri Abdul Kholik dan Lama’ah,
warga Kampung Sampang Tiga RT 04 RW 01 Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen
Kota Serang, mengaku belum pernah menerima bantuan pemerintah. Padahal mereka
masuk dalam keluarga tak mampu dan kini tinggal di rumah dengan bagian ruang
tengah hingga dapur, roboh.
Hal tersebut terungkap, saat pihak Kelurahan Terumbu Kecamatan
Kasemen Kota Serang, mengunjungi kediama pasangan suami istri, Abdul Kholik
(45) dan Lam'ah (35).
Dengan diampingi Lurah dan Babinsa setempat, petugas BPBD
Kota Serang, Abdul Kholik menuturkan hal tersebut kepada wartawan, Sabtu
(20/02/2021)
"Ini sudah sangat lama sekali, hampir 20 tahun lamanya.
Waktu masih gabung dengan Kabupaten sudah pernah dapat bantuan Bedah Rumah
sebesar 15 juta, tapi terima langsung hanya senilai 7 Juta, itu pun berbentuk
material bangunan seperti, batu bata, pasir dan keramik," ucap Abdul
Kholik
Dalam penuturan Kholik, setelah Kota Serang terbentuk, ia belum
pernah menerima bantuan untuk perbaikan rumah, dari program rumah tak layak
huni (RTLH). Namun demikian, ia tak menampik, bantuan untuk pangan atau PKH dan
KlS menerima.
Tergenang
Kunjungan pihak kelurahan pada Sabtu (20/02/2021) tersebut, setelah ada laporan rumah pasangan Abdul Khalik dan Lama’ah, gegara dihuyur hujan lebat pada Jum’at malam (19/02/2021), rumahnya sempat tergenang, karena rembesan air hujan dari atap dan dinding batu bata mentah.
Kunjungan pihak kelurahan pada Sabtu (20/02/2021) tersebut, setelah ada laporan rumah pasangan Abdul Khalik dan Lama’ah, gegara dihuyur hujan lebat pada Jum’at malam (19/02/2021), rumahnya sempat tergenang, karena rembesan air hujan dari atap dan dinding batu bata mentah.
"Sejak hujan jam 10 malaman, saya beserta anak dan
istri lakukan menguras air dari dalam rumah," ujar Khalik
Jelang pukul 10:10 WIB pagi tadi, lanjut Kholik, berniat
untuk memasang kayu balok dengan maksud menopang bangunan rumah ini, meskipun
dihantui dengan firasat yang tidak enak untuk niat memasang balok,
akhirnya diurungkan karena melihat sebagian dinding yang terbuat dari batu bata
mentah ini, roboh dari arah dapur seketika itu dirinya dan keluarga langsung
menyelamatkan diri.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, saya dan Istri
beserta ke tujuh anak berhasil menyelamatkan diri," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, jelas Kholik, dirinya langsung
melaporkan kejadian itu kepada pihak Ketua RT setempat.
"Kita langsung lapor ke Pak RT yang kebenaran rumahnya
gak jauh dari rumah saya yang roboh," katanya.
Untuk istirahat sementara, Kholik mengatakan, dirinya dan
beserta istri dan ketujuh anak mengungsi ke rumah saudara, yang tidak jauh dari
rumah saya yang roboh.
"Kita sekeluarga akhirnya mengungsi ke kediaman kerabat
yang gak jauh dari rumah saya yang roboh," katanya.
Kholik menceritakan bahwa sebenarnya dia ingin sekali
memperbaiki rumah tersebut, tapi apa daya buat makan juga susah.
Sementara itu, Lurah Terumbu Mujino menyatakan ikut bersedih
dan berduka, mudah2an diberikan kesabaran.
"Saya ikut prihatin dan miris atas kejadian ini, saya
akan usahakan untuk menyampaikan kejadian tersebut kepada pimpinan," ujarnya
Senada, Babinsa Kelurahan Terumbu Sertu Miftahus Surur
Koramil 0202/Kasemen atas kejadian ini dirinya langsung mengabarkan dan
melaporkan kepada pimpinan.
"Iya betul kita sebagai babinsa kelurahan terima
laporan dari Pak RT setempat, kemudian kita langsung laporkan pimpinan, Dan saya
selaku tni,,,akan selalu membantu rakyat yg kesulitan,krna tni dari rakyat utk
rakyat dan kembali ke rakyat," pungkasnya. (UC)