BREAKING NEWS

Kasus Laka Tambang PT AGM, Ketua DPC BPPKB Lebak Minta Diusut Tuntas

Bantenekspose.com
- Pasca laka tambang di lokasi pertambangan milik PT Adnis Global Mandiri (AGM), di Kampung Batukarut, Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara. Ketua DPC Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) KabupatenLebak, Gusriyan Rohmanudin meminta kasusnya diusut tuntas.

Hal ini dikarenakan, dalam kurun waktu satu minggu, diduga pihak korban tidak diperhatikan, sehingga korban sampai meninggal dunia, Minggu (31/1/2021).

Pria yang akrab disapa Sanonk ini mengatakan, Iim Maulana Ibrahim asal Desa Cikotok merupakan salah seorang karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut, mengalami kecelakaan tambang hingga mengakibatkan luka robek di kaki.

"Saya sayangkan terhadap perusahaan. Sebelumnya keluarga korban meminta tanggung jawabnya, namun memberika janji- janji palsu dengan dalih di luar kota saat keluarga korban berkomunikasi lewat pesan Whatsap dengan pengurus perusahaan," katanya.

Gusriyan menegaskan, pihaknya mengecam keras terhadap purasahaan yang selalu mengabaikan kewajibannya, apalagi dalam satu minggu, sewaktu korban masih hidup, perusahaan tidak memberikan sedikit pun biaya terhadap korban.

"Dari keterangan keluarga korban saat laka tambang terjadi, korban pulang sendiri tanpa di antar pihak perusahaan, dan pulang dari puskesmas pun korban pulang kerumah sendiri," katanya.

"Setelah dirawat di rumah kondisi korban semakin parah, hingga korban menyampaikan kepihak perusahaan, namun sayang seolah mengabaikan korban, sampai korban meninggal," imbuhnya.

Gusriyan menilai, jika saja pihak perusahaan cepat tanggap terhadap korban, kemungkinan bisa saja nyawa korban dapat terselamatkan.

"Seharusnya mendapatkan perawatan intensif, terlepas karyawan tetap atau harian lepas di perusahaan tersebut. Namun, kejadian ini harus disikapi pihak dinas terkait dengan tegas, agar tidak terulang kembali hal serupa," pungkasnya.

Diantar ke Puskesmas
Dikutip dari titiknol.id, Istri korban, Desi Yuliani (31) menceritakan kronologi kejadian yang dialami suaminya. Menurutnya, kecelakaan kerja yang dialami suaminya pada tanggal 11 Januari 2021. Saat itu juga, suaminya langsung dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

"Hari Senin suami dibawa ke Puskesmas Panggarangan oleh pihak perusahaan. Kakinya di jahit dan pulang sendiri kerumah," katanya kepada TitikNOL, Jumat (29/1/2021).

Ia menyebutkan, kaki suaminya mengalami luka robek dan harus dijahit. Namun usai dirawat, luka kakinya semakin parah dan membengkak. Hingga akhirnya pada tanggal 17 Januari 2021 menghembuskan nafas terakhir.

"Setelah dirawat di rumah, luka kakinya semakin membengkak dan keadaannya semakin parah. Keadaan itu berkali-kali disampaikan kepada pihak perusahaan. Namun hanya janji-janji saja tidak ada datang. Sampai hari ketujuh, suami meninggal dunia dan setelah itu barulah ada datang pihak perusahaan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Produksi tambang PT. Adnis Global Mandir Agus saat dikonfirmasi, membenarkan ihwal adanya salah satu pegawainya yang mengalami kecelakaan kerja.

"Betul, pak Iim Maulana kecelakaan di tambang Adnis dan meninggal dirumahnya satu minggu setelah kejadian," tuturnya. (odil)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image