BREAKING NEWS

Kelurahan Taktakan Gelar Edukasi dan Simulasi Manajemen Kebakaran

Bantenekspose.com - 
Bertempat di aula dan lapangan kantor, Kelurahan Taktakan menggelar kegiatan Edukasi dan Simulasi Manajemen Proteksi Kebakaran, bersama Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Serang, Selasa (20/10/2020)

Dalam keterangannya kepada BantenEkspose.com, Kepala Kelurahan Taktakan Erlinawati, menyampaikan bahwa, narasumber dalam kegiatan ini, yaitu Camat Taktakan dan Kasie Damkar PP Kota Serang beserta jajaran, dan dihadiri seluruh Ketua RW dan RT Lingkungan Kelurahan Taktakan.

"Adapun peserta berjumlah 50 orang yang terdiri dari Ketua RT 22 orang, Ketua RW 4 orang, Ketua LPM 1 orang, dan Ketua Karang Taruna 1 orang, dari elemen masyarakat lainnya, seperti dari Linmas berjumlah 22 orang turut dalam kegiatan tersebut," kata Erlina

Dipaparkan Erlina, kegiatan ini merupakan program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK) dari sumber anggaran Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) TA 2020.

"Kegiatan ini tentang edukasi manajemen proteksi kebakaran, adapun yang hadir berjumlah 50 orang, terdiri dari Ketua RT/RW, Ketua LPM, Ketua Karang Taruna, dan anggota Perlindungan Masyarakat," imbuhnya

Erlinawati juga menuturkan, kegiatan ini bentuk pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan dini kebakaran. "Tujuannya agar warga mampu melaksanakan Pencegahan dan Penanggulangan Kondisi Kebakaran, dan mampu memadamkan api pada level tertentu apabila ada kejadian yg tdk kita inginkan," sambung Erlina

Erlinawati berharap, hasil edukasi proteksi kebakaran ini dapat diterapkan  dilingkungan masing - masing. "Harapannya kegiatan edukasi proteksi kebakaran ini, dapat diterapkan di lingkungan masing-masing, utamanya mengenai alat-alat sederhana apa saja yang mesti ada di Poskamling untuk penanggulangan kondisi kebakaran, karena korsleting listrik maupun dari Gas, atau penyebab kebakaran lainnya," ucapnya.

Senada, Uba Agus Mauludin Kepala Seksie  (Kasi) Damkar PP Kota Serang mengemukakan, Siskamling tersebut terdiri dari beberapa aspek yang secara garis besar meliputi aspek kesiapan anggota pos kamling dan pos kamlingnya itu sendiri. 

"Poskamling minimalnya harus mempunyai peralatan standar, seperti kentongan dan papan tanda tanda sandi kentongan, pemadam api sederhana, seperti karung goni basah, pentungan sebagai alat untuk melindungi diri, jas hujan, buku absensi dan mutasi lampu senter serta borgol," jelasnya.

Sedangkan kesiapan personil, lanjut Uba Agus, para anggota pos kamling harus memiliki kemampuan untuk memadamkan api.

"Apabila terjadi kebakaran pada skala tertentu dengan menggunakan alat yang sederhana, minimal bisa meminimalisir sebaran api sehingga tidak merambat ke bangunan lain pada pemukiman yang padat penduduk sambil menunggu bantuan dari Pemadam Kebakaran setempat," ungkapnya.

Sementara itu, Farach Richie Camat Taktakan mengungkapkan keinginannya agar dalam setiap Kelurahan di Lingkungan Rukun Warga (RW) memiliki satu unit kendaraan roda tiga modifikasi menyerupai pemadam kebakaran.

"Saya sebagai Pimpinan Kecamatan menginginkan, Kelurahan Percontohan yg semua RW nya punya CaTor untuk Pemadam Kebakaran, 1 RW percontohan yg punya CaTor  (becak motor) untuk Pemadam Kebakaran, ada Hydrant nya juga," katanya.

Hal ini dimaksudkan, ujar Camat Farach, saat terjadi kebakaran mobil pemadam kesulitan menjangkau maksimal ke dalam kampung karena gang tidak bisa dilewati mobil. Untuk itulah, pihaknya kemudian melakukan becak motor ini, untuk mempercepat penanganan kebakaran.
"Agar mudah menjangkau lingkungan dan gang - gang sempit agar dapat ikut  membantu mempercepat proses pemadaman," pungkasnya. (uc)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image