BREAKING NEWS

Soal Komoditi Sembako, Ini Jawaban Bulog Sub Divre Lebak Pandeglang


Bantenekspose.com – Berkait dengan pemberitaan komoditi sembako busuk di agen e-warong Desa Bendungan Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, yang disebutkan Ketua Komisi III DPRD Lebak berdasarkan laporan yang diterima, Diklarifikasi Kepala Perum Bulog Sub Divre Lebak Pandeglang, Meita Novariani.

Melalui pesan WhatsApp, Meita Novariani, mengatakan bahwa Bulog tak pernah mengirim komoditi yang tak berkualitas.

“Dicek kembali saja kang. Untuk komoditi yang tidak bagus, siapa suppliernya. karena Bulog tidak pernah mengirim tempe. Disitu disampaikan tidak ada masalah bulan ini, tapi diberitanya kok beda,” ujar Meita

Sementara dalam berita sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Lebak, Yayan Ridwan menyebutkan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari keluarga penerima manfaat (KPM), masih ada komoditi yang tidak layak

"Ada laporan terjadi lagi pendistribusian bahan pokok yang tidak layak Di Desa Bendungan Kec Banjarsari. Infonya itu, buah-buahan salak, tempe, telur juga, hampir semua tidak layak konsumsi," kata Yayan, Selasa (14/07/2020)

Terjadi di Bulan Juni
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Banjarsari, Betri, mengatakan bahwa informasi yang diterima anggota DPRD Lebak dari Komisi III tersebut memang benar, KPM sempat menerima komoditi yang tak layak konsumsi atau busuk. Namun, itu untuk penyaluran yang bulan Juni.

"Yang bulan kemarin iya pa, tapi udah digantin lagi. Kemarin juga udah saya kasih tau ke agennya," kata Betri.

Betri juga mengaku, jika agen BPNT di Desa Bendungan tersebut berkerjasama dengan supplier dari Bulog dan dirinya mengaku sudah memberikan pendampingan terhadap agen BPNT tersebut

Sementara itu, Syaeful Hidayat Agen BPNT atau E-Warong Desa Bendungan Kecamatan Banjarsari, yang juga merupakan salah satu Prades di desa setempat, mengaku baru dua bulan bermitra dengan supplier dari Bulog, sebelumnya dengan PT Aam Prima Artha. Ia mengatakan, ada komoditi sembako yang tak layak, tapi terjadi di bulan Juni.

“Betul pak, komoditi salak dengan telor, itu terjadi di bulan Juni, bulan kemarin. Tapi di hari itu juga, disaat pembagian kita langsung koordinasi ke Bulog segera diretur. Bulan ini mah, Alhamdulilah gak ada masalah,” ujar Syaeful. (k1/red)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image