Bila Tak Mampu Kelola Kapal Hibah, Ketua DPRD Kota Serang Minta Kadishub Mundur
0 menit baca
Bantenekspose.com - Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi meminta Kadishub Kota Serang mundur, bila Dinas Perhubungan Kota Serang tidak mampu mengelola Kapal pemberian dari Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub RI.
Hal itu dikatakan Budi saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Serang, KSB, Kota Serang, Rabu (29/7/2020).
Budi mengatakan, kapal itu harusnya dimanfaatkan untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD), Dishub bisa bekerjasama dengan Disparpora Kota Serang kaitan pengembangan wisata. Lanjutnya, apabila Dishub Kota Serang mengaku masih merugi ketika dikelola secara profesional, maka harus dicari solusinya.
"Harusnya kalau misalkan kalkulasinya masih merugi, itu yang harus dicari solusinya biar gak rugi. Kalau mau dikembalikan berarti itu gak mampu. Kalau gak mampu mundur aja. Kok malah dikembaliin, aneh. Harusnya dimaksimalkan adanya pemberian itu. Bisa bekerjasama dengan Disparpora untuk mengembangkan wisata," katanya.
Karena itu, Budi memandang dirinya tidak setuju, dikarenakan seharusnya Kapal Banawa Nusantara 75 itu dirawat, dan dimanfaatkan dengan baik. "Pandangan saya tidak setuju, diberi hibah itu harusnya dirawat. Bukan dikembalikan," katanya.
Selain itu kata Budi, ketika tidak ada anggaran untuk merawat Kapal jenis wood boat maka bisa diajukan. Termasuk ketika ada kendala dalam hal penarikan retribusinya, bisa dibicarakan bersama dengan DPRD Kota Serang.
"Kalau tidak ada anggarannya tinggal diajukan. Kalau ada kendala retribusi, nanti tinggal dibahas bersama," paparnya. (es'em)
Hal itu dikatakan Budi saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Serang, KSB, Kota Serang, Rabu (29/7/2020).
Budi mengatakan, kapal itu harusnya dimanfaatkan untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD), Dishub bisa bekerjasama dengan Disparpora Kota Serang kaitan pengembangan wisata. Lanjutnya, apabila Dishub Kota Serang mengaku masih merugi ketika dikelola secara profesional, maka harus dicari solusinya.
"Harusnya kalau misalkan kalkulasinya masih merugi, itu yang harus dicari solusinya biar gak rugi. Kalau mau dikembalikan berarti itu gak mampu. Kalau gak mampu mundur aja. Kok malah dikembaliin, aneh. Harusnya dimaksimalkan adanya pemberian itu. Bisa bekerjasama dengan Disparpora untuk mengembangkan wisata," katanya.
Karena itu, Budi memandang dirinya tidak setuju, dikarenakan seharusnya Kapal Banawa Nusantara 75 itu dirawat, dan dimanfaatkan dengan baik. "Pandangan saya tidak setuju, diberi hibah itu harusnya dirawat. Bukan dikembalikan," katanya.
Selain itu kata Budi, ketika tidak ada anggaran untuk merawat Kapal jenis wood boat maka bisa diajukan. Termasuk ketika ada kendala dalam hal penarikan retribusinya, bisa dibicarakan bersama dengan DPRD Kota Serang.
"Kalau tidak ada anggarannya tinggal diajukan. Kalau ada kendala retribusi, nanti tinggal dibahas bersama," paparnya. (es'em)