Di Banjarsari, Badak Banten Temukan Komoditas Program Sembako Tak Layak Konsumsi
0 menit baca
BantenEkspose.com - Beredarnya komoditas Sembako yang dikirim
supplier Perum Bulog Lebak di Agen e-warong di Desa Bendungan, menjadi atensi
utama ormas Badak Banten DPC Banjarsari Kabupaten Lebak, untuk melakukan
gerakan agar Perum Bulog dievaluasi kembali oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.
Demikian dikemukakan Ketua Badak Banten DPC Banjarsari Kab
Lebak, Herdi, melalui press release yang diterima BantenEkpose.com, Rabu
(17/06/2020)
Dikatakan Herdi, berdasarkan investigasi Badak Banten DPC
Banjarsari ditemukan beberapa komoditas Sembako yang tidak layak konsumsi,
sehingga membuat kegaduhan di tingkat keluarga penerima manfaat (KPM)
"Kita akan melakukan langkah selanjutnya. Salahsatunya
meminta Pemkab Lebak untuk mengevaluasi supplier Perum Bulog Lebak, terkait
temuan komoditas Sembako yang tidak layak konsumsi," Kata Herdi Ketua DPC
Badak Banten Kecamatan Banjarsari
![]() |
Herdi |
"Insya Allah saya akan melayangkan surat kepada Perum
Bulog Lebak dan Pemkab Lebak dalam waktu dekat, untuk bahan upaya pemerintah
melakukan evaluasi dan pencegahan terjadinya kesalahan dan pelanggaran
komoditas program Sembako," imbuhnya.
Sementara, Ketua DPD Badak Banten Lebak, Eli Sahroni mengatakan,
pihaknya selalu mendorong para pengurus DPC Badak Banten di Kabupaten Lebak,
untuk selalu mengawal pelaksanaan program pembangunan,baik bersumber APBD
Banten, APBD Lebak maupun APBN
Eli juga mengapresiasi sikap positif Badak Banten DPC
Banjarsari dan mendukung langkah selanjutnya menyurati Pemkab dan perum Bulog
Lebak.
"Saya selaku ketua DPD sangat apresiasi dan mendukung
langkah BB DPC Banjarsari akan menyurati Pemkab dan Bulog Lebak," tutur Eli
Sahroni
Menyikapi persoalan ini, Pengurus KNPI Banten Ipan Himawan,
mengatakan bahwa Kementerian Sosial dan Pemkab Lebak, jangan tutup mata, dengan
masih banyaknya temuan komoditas dalam program sembako, yang tak layak konsumsi.
“Saya berharap Kementerian Sosial dan Pemkab Lebak, segera turun tangan.
Ini program untuk rakyat kecil, jangan sampai terjadi pengabaian terhadap nasib
mereka. Bila perlu, putus saja itu Supplier yang bermasalah,” tegas Ipan (red)