Warga Pabuaran Geruduk Kantor Desa, Diduga Ada Program Terindikasi Pungli
0 menit baca
Bantenekspose.com - Menuntut transparansi program, warga Desa Pabuaran Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, yang diwakili perwakilan masing-masing RT dan kampung, kompak menggeruduk kantor pemerintahan desa, Selasa (12/5/2020)
Deden Supriadi, salah seorang warga mengatakan, bahwa tujuan warga mendatangi kantor desa, menunggu lama kepala desa beserta perangkat desa di gedung serba guna untuk
menanyakan transparansi program yang ada.
“Kami ingin menyampaikan unek-unek serta mempertanyakan
tentang beberapa program yang diduga sarat pungli, yang dilakukan oleh pihak desa,”
kata Deden Supriadi.
Menurut Deden, yang datang saat ini adalah seluruh
perwakilan masing-masing kampung dari semua RT. “Kami datang bukan untuk demo atau aksi, kami hanya ingin
musyawarah damai, tapi kenapa informasi yang kami dapat justru kepala desa
malah menelpon pihak kepolisian. Loh memangnya kami melakukan tindak pidana, tidak kan,” ujar Deden
Saat ini, kata Deden lagi, pelayanan desa pun tidak maksimal
dengan tidak hadirnya pegawai desa. “Bapak boleh cek sendiri ke dalam, sepi dan hampir tidak ada
pegawainya, bagaimana pelayanan ke masyarakat bisa maksimal,” kata Deden kepada wartawan
Belum lagi, Deden melanjutkan, jika masyarakat hendak membuat
BPJS pun dikenakan biaya sebesar 150 ribu. “Masyarakat darimana uangnya jika harus membayar biaya
pembuatan kartu BPJS. Intinya persoalan di desa Pabuaran ini sangat rumit dan
harus segera diselesaikan,” ujar Deden
Supriadi, salah satu ketua RT mengaku jika pada program BPNT
pun masyarakat dipinta uang 10 ribu. “Tiap BPNT turun, warga pemerima program BPNT dipinta uang
10 ribu oleh oknum pegawai desa berinisial S,” ujar Supriadi.
Sementara itu, kepala Desa Pabuaran, Udin Jack, ketika
dihubungi wartawan terkait adanya warga yang mengerudug kantor desa, tidak bisa
berkomentar banyak, ia hanya mengaku sedang diluar desa. “Maaf, saya sedang diluar desa. Nanti saya hubungi ya?”
Kata Udin (*/red)