BREAKING NEWS

Dugaan Pungli di Pasar Bayah Kembali Terjadi, Sejumlah Pedagang Mengeluh


BantenEkspose.com – Sejumlah pedagang yang biasa berjualan di Pasar Bayah Kabupaten Lebak, kembali mengeluhkan praktek pungutan yang diduga liar (pungli), dengan dalih dana keamanan dan kebersihan. Ironisnya, pungli tersebut diduga dilakukan petugas pasar.

Ketua PAC BPPKB Bayah, Gus Riyan mengatakan, lembaganya mendapat laporan dari beberapa pedagang berkait dengan praktek ini. Pungutan yang dikenakan ke setiap pedagang kisaran Rp 3.000. Angka pungutan itu, tertuang dalam karcis yang berwarna putih tanpa label Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak.

“Selain itu, para pedagang juga diminta pungutan salar pasar sebesar Rp 2.000 perhari. Kali ini, karcis tersebut berstempel Pemkab Lebak dibawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag),” kata Gus Ryan, Jum’at (01/05/2020)

Menurut Gis Riyan, ketentuan bayar Rp 2.000 Rupiah itu di legitimasi oleh pelayanan pasar, melalui Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tahun 2010.

“Padahal, jika mengacu pada aturan tersebut, ada klasifikasi pembayaran dan tidak dapat disamaratakan,” imbuhnya.

Karcis Berbeda
Sementara salah seorang pedagang di Pasar Bayah yang keberatan disebut namanya mengatakan, setiap hari para pedagang dipungut biaya lima ribu rupiah, dengan karcis yang berbeda. Para oknum ini beralasan, uang itu merupakan partisipasi untuk menjaga keamanan dan kebersihan.

"Memang uang sapu Rp 3.000, uang kantor Rp 2.000. Ya, lima ribu setiap hari," kata pedagang saat dihampiri bantenekspose.com di Pasar Bayah, Kamis, (30/04/2020).

Ia menyebutkan, tidak kurang dari 200 pedagang yang setiap hari menggelar lapaknya. Oknum pungli tidak mau tahu jualan pedagang laku atau tidaknya. Yang terpenting, pedagang diwajibkan membayar salaran pasar tersebut. "Yang sehari-hari lebih dari 200 pedagang. Hasil tidak hasil, semuanya dipinta," jelasnya.

Tumpukan Sampah
Pantau Bantenekspose.com, meski pedagang ditarik iuran, namun dibeberapa titik masih terdapat sampah yang dibiarkan menumpuk. Melihat kenyataan di lapangan, hal ini tidak selaras dengan apa yang dipungut terhadap pedagang.

Bahkan, pasca hujan kondisi pasar nampak becek dan kumuh tidak mengindahkan faktor kesehatan dan keindahan lingkungan. “Efek yang bau menyengat dari sampah menumpuk, sangat mengganggu,” ujar salah seorang pengunjung pasar. (Odil)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image