Disperindag Lebak Bagikan Masker Untuk Pedagang
0 menit baca

BantenEkspose.com - Ditengah
pandemi wabah Covid -19, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)
Kabupaten Lebak membagikan 1.600 masker untuk para pedagang Pasar
Rangkasbitung, Jum’at (15/05/2020)
Masker
tersebut bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak bekerja sama
dengan Disperindag untuk dibagikan kepada para pedagang demi mencegahnya
penyebaran penularan Virus Covid-19, hal ini jelas sangat membantu bagi para
pedagang yang belum memiliki APD.
Jasmin, salah
seorang pedagang mengapresiasi kegiatan pembagian masker gratis
tersebut. ”Saya mengucapkan terimakasih kepada Disperindag yang sudah
memberikan masker kepada semua para pedagang, serta sudah mengingatkan
bagaimana cara hidup bersih demi memutuskan penularan penyebaran mata rantai
Covid-19 ini,” ungkapnya
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dedi Setiawan SE, mengatakan
bahwa ia mendapat instruksi dari pimpinannya untuk membagikan masker yang
diberikan dari Dinas Kesehatan.
”Saya mendapatkan instruksi dari Kepala Dinas, untuk
membagikan APD kepada para pedagang yang diberikan dari Dinas Kesehatan. Kita
juga dari Disperindag ada anggaran penanganan Covid-19, tapi baru mengusulkan
dan belum ada realisasi,” katanya
Dedi juga mengatakan, selain APD Dinkes akan memberikan
Wastafel portable drum dari anggaran bantuan tak terduga, sebayak 30 westafel
untuk dipasang di setiap sudut pasar dan bisa digunakan para pedagang
“Ini semua dimaksudkan, demi keamanan para pedagang dan pembeli
di wilayah Pasar Rangkasbitung, dalam pencegahan dan memutus mata rantai
Covid-19. Mudah-mudahan masalah ini cepat selesai seperti semula dan stabil,” imbuhnya
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehan Lebak Triyatno
Supiono, mengatakan bahwa masker untuk para pedagang tersebut, sebagai upaya
memutus mata rantai penyebaran Covid-19
”Kami memberikan APD tersebut, semata untuk melakukan
pencegahan. Pasar ini kan tempat berkumpulnya banyak orang, sehingga perlu
dilakukan pembagian masker bagi pedagang yang tidak memakainya,” ujar Triyatno (do/red)