Diduga Hendak Bunuh Mantan Paman, MS Malah Tewas Duluan
0 menit baca
BantenEkspose.com
– Bertepatan dengan Idul Fithri 1 Syawal 1441 H, Malingping dibuat geger.
Terjadi duel maut antara mantan ponakan MS (52) dengan pamannya R (45), hingga
mengakibatkan tewas.
Diketahui dari informasi warga, sejak MS bercerai dengan
Santi, bahwa sang korban MS kadang selalu ngamuk tanpa sebab juga ke siapa saja
warga disana, terlebih kepada R (45). R adalah paman Santi, mantan istri
MS.
Diduga, hanya untuk mempertahankan diri dari amukan beringas
korban yang berinisial MS (52) warga yang ber KTP DKI Jakarta dan sudah lama
menetap tinggal di Kampung Curug Desa Cipeundeuy Kecamatan Malingping, R (45)
menghantam kepala korban hingga mengakibatkan MS harus menghembuskan nafas
terakhirnya
Kata sejumlah warga, sejak MS bercerai dengan Santi, mantan
istrinya itu selalu berlindung ke R, pamannya sendiri. Sejak itu, R kerap jadi incaran
amuk beringas korban. Tidak hanya itu, warga lainnya juga menyebut, bahwa sang
korban MS kadang selalu ngamuk tanpa sebab juga ke siapa saja warga di sana.
Keterangan yang dihimpun wartawan, peristiwa duel tragis yang
berujung maut menimpa korban MS tersebut diketahui Hastim, yang saat kejadian,
saksi tengah bersilaturahmi lebaran di rumah R, Minggu (24/05/2020).
Menurut saksi, saat itu sekitar dohor, dirinya tengah ngobrol
sambil ngopi di rumah R. Tiba-tiba datang korban sambil bawa golok terhunus,
berteriak mau membunuh R. "Saat saya sedang bertamu ke rumah R, sekitar dohor itu R
ngobrol kekhawatirannya selalu diancam MS (korban-red). Baru usai bicara gitu,
tiba-tiba MS datang bawa golok sambil ngecacang mau membunuh R. Saya langsung
jagain pintu, namun gak kebendung, saya juga kena pukul MS," kata Hastin,
Minggu (24/05/2020)
Ditambahkannya, setelah ia tak mampu melerai, langsung lari
keluar rumah minta tolong tetangga.
"Saat saya lari keluar minta bantuan, pintu rumah
langsung dikunci oleh MS dari dalam. Didalam itu akhirnya terjadi duel sengit.
Dalam duel itu MS pakai senjata golok dan R bertahan dengan menggunajan besi
linggis pencabut paku," terang Hastim
Dijelaskan lagi, sesaat warga pada berdatangan, R berhasil
mencekik leher korban dan selanjutnya sempat berkali-kali memukulkan linggis
tersebut ke kepala korban, korban pun langsung roboh terkapar.
"Iya, disekujur kepala dan leher penuh darah, MS
meninggal saat di rumah sakit," ujar saksi lain menambahkan.
Kepala Desa Cipeundeuy, Hambali mengatakan, bahwa peristiwa
sering ngamuknya korban itu sudah berlangsung lama, diketahui sejak korban
bercerai dengan istrinya itu.
"Iya kalau korban itu suka marah-marahnya sih saya
dengar sudah lama dirasakan warga Curug, dan yang jadi incaran utamanya itu R,
paman istrinya, mungkin faktor kesal," jelas Hambali.
Dijelaskan, bahwa korban sudah lebih lima tahun tinggal di
desanya, tapi masih ber KTP Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, DKI.
"Biasanya dia tiga empat hari pulang balik ke Jakarta,
nggak tau saya usahanya mah, dan menikah dengan warga saya dan sudah punya
anak. Sekarang saya harus ke Rangkas nganter saksi mau BAP kasus ini, karena
ini dilimpahkan di Polres," jelas Hambali.
Terpisah, Kapolsek Malingping, Kompol Refirmanufuru
membenarkan peristiwa tersebut dan kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres Lebak.
" Ya benar, itu kasus pembunuhan. Sudah ditangani Polres, dan udah olah
TKP," paparnya. (***/red)