Kepulan Asap Batubara Tersus PT Cemindo Kembali Ancam Kesehatan Warga
0 menit baca
Bantenekspose.com - Warga Bayah kembali mengeluhkan kepulan asap yang timbul dari tongkang batubara yang terbakar di area Terminal Khusus (Tersus) PT Cemindo Gemilang, Desa Daramasari kecamatan Bayah, Rabu (11/3/2020)
Kepulan asap dan debu yang timbul, sebenarnya bukan persoalan baru bagi warga sekitar Bayah. Namun kali ini, kepulan asapa bercampur aroma batubara yang menyengat, sehingga ini dapat mengancam kesehatan terhadap warga, terutama Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA).
Ade warga kampung Jogjogan berharap, kepulan bau batubara menyengat ini bisa segera teratasi, lantaran mengganggu dan khawatir berdampak buruk pada kesehatan.
"Sudah 4 hari saya harus melawan aroma asap batubara dan khawatir berdampak pada kesehatan keluarga saya dan yang lainnya," tandas Ade.
Saat ditemui awak media diruang Port Office PT Cemindo Gemilang, Ahmad selaku PIC Port Cemindo, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penanganan penyiraman air terhadap batubara yang terbakar dengan menggunakan Hidrosol.
"Kebakaran tongkang batubara 7500 tonase ini, sudah terjadi sebelum sandar. Pihak kami sudah melakukan upaya penyiraman dengan air Hidrosol semaksimal mungkin selama 4 hari semenjak tongkang ini bersandar. Pengangkutan unloading pun dilakukan sedikit demi sedikit menggunakan eksavator dan hanya bisa 3 sampai 4 menggunakan truking," ungkap Ahmad (Odil)
Kepulan asap dan debu yang timbul, sebenarnya bukan persoalan baru bagi warga sekitar Bayah. Namun kali ini, kepulan asapa bercampur aroma batubara yang menyengat, sehingga ini dapat mengancam kesehatan terhadap warga, terutama Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA).
Ade warga kampung Jogjogan berharap, kepulan bau batubara menyengat ini bisa segera teratasi, lantaran mengganggu dan khawatir berdampak buruk pada kesehatan.
"Sudah 4 hari saya harus melawan aroma asap batubara dan khawatir berdampak pada kesehatan keluarga saya dan yang lainnya," tandas Ade.
Saat ditemui awak media diruang Port Office PT Cemindo Gemilang, Ahmad selaku PIC Port Cemindo, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penanganan penyiraman air terhadap batubara yang terbakar dengan menggunakan Hidrosol.
"Kebakaran tongkang batubara 7500 tonase ini, sudah terjadi sebelum sandar. Pihak kami sudah melakukan upaya penyiraman dengan air Hidrosol semaksimal mungkin selama 4 hari semenjak tongkang ini bersandar. Pengangkutan unloading pun dilakukan sedikit demi sedikit menggunakan eksavator dan hanya bisa 3 sampai 4 menggunakan truking," ungkap Ahmad (Odil)