Media Gathering Pemkab Lebak, Dikritik Ketua PWI dan Tokoh Lebak
0 menit baca
![]() |
Pantai Sawarna, salah satu obyek wisata pantai unggulan Kabupaten Lebak |
Bantenekspose.com – Program akhir tahun Pemerintah Kabupaten
(pemkab) Lebak melalui Dinas Konunikasi dan Informasi Lebak, yang menggelar Pembinaan dan Kemitraan Media di Lingkungan
Kabupaten Lebak, bertempat di Lembang Bandung, dikritik Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Perwakilan Lebak.
Ketua PWI Perwakilan Lebak Fahdi Halid menyatakan, PWI Lebak menolak mengikuti kegiatan
tersebut. Bukan karena kegiatan tersebut tidak sejalan, namun
tempat kegiatannya kurang berkenan.
"Kenapa harus di Bandung? Di Lebak banyak
objek wisata yang representatif. Seharusnya Pemkab Lebak menyosialisasikan
pariwisata Lebak. Mengapa tidak di sini,” kata Fahdi yang akrab dipanggil
dengan sebutan Akew.
Dalam paparan Akew, seperti dilansir beberapa media online, objek
wisata alam di Lebak tersebar hampir di seluruh kecamatan, baik yang telah
tereksploitasi maupun yang masih tahap eksplorasi.
“Family gathering itu adalah kegiatan pertemuan anggota
keluarga OPD, dan biasanya juga melibatkan mitra kerja. Di Lebak ini
banyak kawasan agro yang bisa dijadikan objek wisata edukatif. Di tempat kita
sendiri kaya dengan wisata tematik, keren-keren, bisa juga sebagai wisata musim
panen. Aneh, kok gak pilih tempat sendiri. Apa lokasi wisata kita di sini tidak
hebat,” kata Akew, seperti dilansir portal berita sinarlampung
Pendapat Ketua PWI Perwakilan Lebak itu, diamini tokoh
penggerak pariwisata Sawarna, Erwin Komara Sukma. Ia menyayangkan masih
rendahnya kreativitas pengembangan pariwisata di Lebak.
“Pengelolaannya masih primitif. Pejabatnya harus diganti,
tidak kreatif dan responsif. Padahal alam kita menyediakan objek wisata sangat
melimpah, tapi lambat dalam pengembangannya, akibat minim gagasan dan kreasi,”
kata Erwin.
Erwin yang akrab dipanggil Aa, adalah mantan Kepala Desa
Sawarna, Kecamatan Bayah, sebelum Sawarna dibagi menjadi dua desa, yaitu
Sawarna Induk dan Sawarna Timur.
Sementara salah satu kokolot Keluarga Mahasiswa Lebak
(KUMALA) Unro Aljuhri, menyatakan keprihatinannya. Saat Pemkab Lebak gencar
mempromosikan wisata di daerah sendiri, saat itupula kegiatan Dinas Kominfo
Lebak dan mitra kerjanya harus memilih daerah Jawa Barat.
“Sebagai
masyarakat Lebak saya prihatin terhadap keputusan Diskominfo yang mengadakan
Family Gathering di Bandung. Ini Ironis, di satu sisi gencar melakukan promosi
wisata Lebak, di sisi lain malah melakukan kegiatan di Bandung. Ini tidak
memberikan contoh yang baik,” kata Unro. (red)