Proyek di SMA Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ngadu ke Badak Banten
0 menit baca
Bantenekspose.com - Setelah warga menyegel ruang kelas SMA Negeri 2 Leuwidamar karena pembelian lahan yang tak kunjung dibayar, masalah hampir serupa kini muncul dari SMA Negeri 1 Banjarsari, Kabupaten Lebak.
Ketua DPD DPD Badak Banten Kab Lebak Eli Sahroni, mengungkapkan bahwa beberapa pengusaha yang menjadi rekanan KCD Kabupaten Lebak mulai teriak. Pasalnya tagihan mereka tak kunjung dibayar hingga menjelang tutup buku tahun 2019. Padahal kegiatan sudah selesai sejak Agustus 2019.
"Kontrak kerja dibuat Juli 2019 dan pengadaan barang sudah dilaksanakan Agustus, tapi hingga sekarang belum juga dibayar. Kenapa harus bisa berbulan-bulan begini tak dibayar?" ujar Ketua DPD Badak Banten Kab Lebak, Eli Sahroni, meneruskan keluhan seorang pengusaha.
Dikatakan Eli, dalam rangka mendukung keluhannya, pengusaha tersebut menunjukan dua buah dokumen berita acara serah terima barang yang ditandatangani tanggal 16 Agustus 2019. Kegiatan tersebut untuk pengadaan alat kelengkapan sekolah dengan nilai puluhan juta rupiah.
"Saya mendapat keluhan pengusaha. Mereka mengaku setiap kali ditagih pengusaha, selalu nanti dan nanti saja. mereka bilang, gak ngerti, masalahnya ada dimana. KCD Lebak pun terkesan membiarkannya. Mereka jelas, butuh uang tersebut untuk modal usaha yang lain," ujar Eli, Kamis (21/11/2019)
Bukan itu saja, lanjut Eli, hal serupa terjadi di SMA Negeri Cimarga, pengadaan alat kelengkapan sekolah dengan nilai anggaran kurang dari Rp 50 juta belum juga dibayarkan. Padahal barang sudah diserahterimakan dua bulan lalu.
Jum'at (22/11/2019) media ini berupaya konfirmasi dengan Kepala KCD Lebak, Sirojudin Alfarisy melalui kontak WhatssApp, namun hingga berita ini dirilis belum ada balasan. (SP)
Ketua DPD DPD Badak Banten Kab Lebak Eli Sahroni, mengungkapkan bahwa beberapa pengusaha yang menjadi rekanan KCD Kabupaten Lebak mulai teriak. Pasalnya tagihan mereka tak kunjung dibayar hingga menjelang tutup buku tahun 2019. Padahal kegiatan sudah selesai sejak Agustus 2019.
"Kontrak kerja dibuat Juli 2019 dan pengadaan barang sudah dilaksanakan Agustus, tapi hingga sekarang belum juga dibayar. Kenapa harus bisa berbulan-bulan begini tak dibayar?" ujar Ketua DPD Badak Banten Kab Lebak, Eli Sahroni, meneruskan keluhan seorang pengusaha.
Dikatakan Eli, dalam rangka mendukung keluhannya, pengusaha tersebut menunjukan dua buah dokumen berita acara serah terima barang yang ditandatangani tanggal 16 Agustus 2019. Kegiatan tersebut untuk pengadaan alat kelengkapan sekolah dengan nilai puluhan juta rupiah.
"Saya mendapat keluhan pengusaha. Mereka mengaku setiap kali ditagih pengusaha, selalu nanti dan nanti saja. mereka bilang, gak ngerti, masalahnya ada dimana. KCD Lebak pun terkesan membiarkannya. Mereka jelas, butuh uang tersebut untuk modal usaha yang lain," ujar Eli, Kamis (21/11/2019)
Bukan itu saja, lanjut Eli, hal serupa terjadi di SMA Negeri Cimarga, pengadaan alat kelengkapan sekolah dengan nilai anggaran kurang dari Rp 50 juta belum juga dibayarkan. Padahal barang sudah diserahterimakan dua bulan lalu.
"Saya faham, modal mereka kan terbatas. Kalau harus tertahan berbulan-bulan begini, mati usaha mereka," ujar Eli,seraya menyatakan bahwa di SMA Cimarga ini, pengusaha yang mengadu ke Badak Banten, adalah adalah mantan anggotaDPRD Banten.Menyikapi persoalan itu, DPD Badak Banten Kabupaten Lebak, kembali meminta Gubernur Banten untuk segera mengevaluasi bawahannya. "Saya atas nama DPD Badak Banten Lebak, meminta pak Gubernur untuk mengevaluasi kembali semua pejabat di Dindik Banten," tegas Eli.
Jum'at (22/11/2019) media ini berupaya konfirmasi dengan Kepala KCD Lebak, Sirojudin Alfarisy melalui kontak WhatssApp, namun hingga berita ini dirilis belum ada balasan. (SP)