Kok Bisa Ya......., Pemerintah Bangun RKB, Katanya Tanahnya Belum Lunas
0 menit baca

BantenEkspose.com - Persitiwa penyegelan ruang kelas baru (RKB) di SMAN 2 Leuwidamar, dinilai kalangan aktivis Lebak sangat memalukan
dunia pendidikan dan mencederai niat baik Gubernur Banten memajukan dunia pendidikan. Ironisnya,penyegelan terjadi karena pemerintah belum bayar kepada pemilik lahan alias masih menunggak
"Ini sangat aneh,
masa pemerintah bisa membangun ditanah milik warga. Ini patut dicurigai, bahwa proses perencanaan
sangat amat buruk," ujar Ace Sumirsa Ali dari Komunitas Kaloncing.
Menurut Ace, KCD
Pendidikan Kabupaten Lebak tidak boleh mendiamkan ini terus berlarut. Penegak hukum juga diimbau untuk turun
mengusut masalah ini karena patut diduga ada prosedur yang dilanggar.
"Yang saya dengar di KCD Lebak banyak membicarakan
proyek di sekolah, ketimbang masalah
sekolah sendiri. KCD ini jangan jadi
asosiasi kontraktor, kerjanya bagi-bagi proyek. Urusan yang begini (penyegelan,
red) malah diabaikan," ujarnya.
Baca Juga: RKB SMAN 2 Leuwidamar Disegel Warga
Senada diungkapkan Ahmad Taufik, aktivis Ormas Badak
Banten. Kata dia, pihaknya muak dengan prilaku pejabat
pendidikan saat ini, dimana orientasi
kerja bukan pada peningkatan mutu pendidikan,
tapi hanya sibuk soal anggaran.
"KCD harus segera selesaikan masalah ini, jangan pancing kami rakyat Lebak emosi dan
turun dengan cara-cara jalanan," imbuhnya.
Sementara Ketua Ormas Badak Banten Kabupaten Lebak, Eli Sahroni mengatakan, penyegelan SMA 2
Leuwidamar menjadi potret buruknya tata
kelola pendidikan tingkat SLTA di Lebak.
"Masa harus kami geruduk dengan membawa
demonstran," ujarnya geram (do/red)