Kadispar Banten: Kebersihan Perlu Dijaga di Kesultanan Banten
0 menit baca
BantenEkspose.com - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati mengatakan bahwa kebersihan merupakan salah satu hal yang perlu dijaga di Destinasi Wisata Kesultanan Banten.
Hal itu dikatakannya saat ditemui seusai memberikan pembinaan tata kelola destinasi wisata, di Kesultanan Banten, Kasemen, Kota Serang, Selasa (8/10/2029).
Eneng mengatakan, tata kelola destinasi wisata bertujuan untuk penerapan sapta pesona, yang nantinya dapat mewujudkan kawasan yang bersih, indah, sejuk, aman, nyaman, dan dikenang.
"Masyarakat harus dapat memaknai beberapa aspek dari sapta pesona itu sendiri," ujar Eneng.
Eneng mengemukakan, dalam pengembanga wisata tentunya harus dapat menjaga dan menciptakan kawasan yang bersih, karena bagaimanapun datangnya pengunjung akan berdampak pada penambahan sampah di area wisata.
"Jadi dalam pembinaan tata kelola ini, bagaimana kami memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk dapat menjaga dan mengelola destinasi wisata dengan bersih," katanya.
Eneng membeberkan, dalam pembinaan pihaknya menggandeng beberap OPD terkait. Seperti Disperkim Provinsi Banten untuk penataan dibagian fisik, kemudian DLH Provinsi Banten, serta Paguyuban Bank Sampah Banten untuk memberikan pembinaan terkait persoalan sampah.
"Pak Gubernur selalu menekankan kepada kami, bahwa destinasi wisata itu harus bersih jangan hanya exiting-exiting saja, tetapi kebersihannya harus dijaga betul," ujarnya.
Karena itu, Eneng mengaku hal itu tentunya tidak dapat dilakukan hanya oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten, akan tetapi harus ada kerjasama dari berbagai pihak yang terkait. Dia menargetkan, pada Februari 2020 sudah akan ada perubahan dikawasan wisata Kesultanan Banten.
Sementara Kepala Dinas Perkim Provinsi Banten, Yanuar mengatakan, kontribusi program yang akan dilakukan pihaknya, yakni peningkatan sprot-spot yang akan bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Diantaranya seperti penataan pembangunan home stay, tempat istirahat, dan tempat pembuangan sampah 3R agar dapat sinkron dengan perogram bank sampah di daerah Kasemen.
"Jadi bagaimana kawasan tersebut nantinya dapat meberikan potensi ekonomi bagi masyarakat. Sehingga tidak hanya sekedar indah, dan bersih. Akan tetapi taraf ekonomi masyarakat pun meningkat," katanya. (SC)
Hal itu dikatakannya saat ditemui seusai memberikan pembinaan tata kelola destinasi wisata, di Kesultanan Banten, Kasemen, Kota Serang, Selasa (8/10/2029).
Eneng mengatakan, tata kelola destinasi wisata bertujuan untuk penerapan sapta pesona, yang nantinya dapat mewujudkan kawasan yang bersih, indah, sejuk, aman, nyaman, dan dikenang.
"Masyarakat harus dapat memaknai beberapa aspek dari sapta pesona itu sendiri," ujar Eneng.
Eneng mengemukakan, dalam pengembanga wisata tentunya harus dapat menjaga dan menciptakan kawasan yang bersih, karena bagaimanapun datangnya pengunjung akan berdampak pada penambahan sampah di area wisata.
"Jadi dalam pembinaan tata kelola ini, bagaimana kami memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk dapat menjaga dan mengelola destinasi wisata dengan bersih," katanya.
Eneng membeberkan, dalam pembinaan pihaknya menggandeng beberap OPD terkait. Seperti Disperkim Provinsi Banten untuk penataan dibagian fisik, kemudian DLH Provinsi Banten, serta Paguyuban Bank Sampah Banten untuk memberikan pembinaan terkait persoalan sampah.
"Pak Gubernur selalu menekankan kepada kami, bahwa destinasi wisata itu harus bersih jangan hanya exiting-exiting saja, tetapi kebersihannya harus dijaga betul," ujarnya.
Karena itu, Eneng mengaku hal itu tentunya tidak dapat dilakukan hanya oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten, akan tetapi harus ada kerjasama dari berbagai pihak yang terkait. Dia menargetkan, pada Februari 2020 sudah akan ada perubahan dikawasan wisata Kesultanan Banten.
Sementara Kepala Dinas Perkim Provinsi Banten, Yanuar mengatakan, kontribusi program yang akan dilakukan pihaknya, yakni peningkatan sprot-spot yang akan bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Diantaranya seperti penataan pembangunan home stay, tempat istirahat, dan tempat pembuangan sampah 3R agar dapat sinkron dengan perogram bank sampah di daerah Kasemen.
"Jadi bagaimana kawasan tersebut nantinya dapat meberikan potensi ekonomi bagi masyarakat. Sehingga tidak hanya sekedar indah, dan bersih. Akan tetapi taraf ekonomi masyarakat pun meningkat," katanya. (SC)