BREAKING NEWS

Lantik 25 Pejabat, Menkeu Dorong Pejabat Kemenkeu Miliki Pemikiran Strategis

BantenEkspose.com - Menteri Keuangan (Menkeu) melantik 25 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Kementerian Keuangan. Pelantikan pejabat ini, dikarenakan adanya mutasi lintas unit Eselon II di Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran, Ditjen Perbendaharaan, Ditjen Kekayaan Negara, Ditjen Perimbangan Keuangan, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Inspektorat Jenderal dan Badan Kebijakan Fiskal, serta pengangkatan Direksi Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Melalui rilis yang diterima media ini, Menkeu Sri Mulyani melalu Kabiro Komunikasi dan layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti menjelaskan, mutasi lintas unit merupakan langkah besar dan nyata dalam mendorong sinergi dalam pelaksanaan tugas, memperluas perspektif sehingga mampu berpikir holistik.

“Dimanapun Anda berada, anda harus memahami kondisi makro ekonomi dan menggunakannya dalam mengelola keuangan negara," pesan Menkeu Sri Mulyani.   

Menkeu juga berharap, para pejabat Eselon II Kemenkeu mampu membangun pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan negara. Sehingga masyarakat bisa memahami arti pentingnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam membangun perekonomian negara. 

"APBN merupakan instrumen yang luar biasa penting, dalam upaya negara ini mencapai tujuannya. Untuk itu, keuangan negara harus dikelola oleh orang-orang yang kompeten, memiliki profesionalisme, berintegritas dan memiliki komitmen yang kuat," ujar Menkeu.

Dikatakan Menkeu, Situasi perkembangan zaman berubah sangat cepat, ekonomi selalu bergerak, ketegangan antar negara juga terjadi. Selain itu, dunia sedang mengalami perlambatan pertumbuhan. Indonesia harus waspada, bersiap dengan segala kemungkinan dengan memperkuat pondasi perekonomian.

"Ini harus menjadi perhatian kita semua. Kita sebagai pengelola keuangan negara saat ini mendapatkan tantangan untuk menjaga keuangan negara pada saat ekonomi dunia makin melemah. Kita harus berpikir dan bekerja keras untuk menggunakan instrumen fiskal untuk menjaga stabilisasi," ujar Menkeu. (rls)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image