BREAKING NEWS

Wisata Ziarah di Kabupaten Tangerang, Sebagian Belum Ditetapkan Sebagai Destinasi Wisata

Situs Makam Syekh Yusuf Karinding sebagai salah satu tempat wisata spiritual di Balaraja, Kabupaten Tangerang (Dok. Gilang/BE)

Bantenekspose.com - Bicara wisata ziarah, hal itu telah menjadi salah satu pilihan destinasi wisata sejak era Nusantara. Terutama untuk mereka yang masih melekatkan tradisi Wali Songo dalam hal menunjang spiritualitas dan ilmu pengetahuan.

Wisata ini berkembang ditengah masyarakat Banten, terutama Kabupaten Tangerang. Salahsatu contohnya di Kecamatan Balaraja, Makam Syekh Yusuf Karinding hingga saat ini statusnya masih "samar" dan belum ada penelitian lanjutan.

"Untuk Makam Syekh Yusuf Karinding ini masih samar, belum ada penelitian lebih lanjut," ujar Achmad Syafei, Kepala Seksi Kebudayaan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang pada BantenEkspose.com, Kamis (20/06/2019)

Hal ini masih menimbulkan pertanyaannya hingga saat ini. Makam Syekh Yusuf Karinding statusnya masih membuahi ambiguitas.

"Apakah yang dimaksud Syekh Yusuf ini yang berasal dari kesultanan Banten ataukah ada nama yang serupa?," katanya dengan nada yang sedikit bertanya

Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Tangerang belum menetapkan secara resmi Makam Syekh Yusuf Karinding menjadi salah satu destinasi wisata.

"Kebetulan Kabupaten Tangerang belum menetapkan lokasi-lokasi warisan budaya yang tentunya jadi destinasi wisata, sebagai cagar budaya saja belum," lanjutnya.

Polemik yang timbul di area Makam Syekh Yusuf Karinding salahsatunya belum ada inventarisasi masyarakat setempat dengan pihak Kabupaten Tangerang. Begitu juga dengan statusnya sebagai warisan regional atau nasional.

"Jadi memang harus diinventariskan dulu dari makam-makam keramat, nanti akan dipilah. Apakah ini bisa masuk kategori dan menjadi aset ditingkatan kabupaten, tingkat provinsi, atau nasional?," jelasnya

Kabupaten Tangerang mengharapkan, Makam Syekh Yusuf Karinding statusnya setara dengan Makam Raden Aryawangsakara yang berada di Lengkong Ulama, Kabupaten Tangerang.

Pihak Disporabudpar tidak mau mengambil langkah keputusan secara sepihak. Achmad Syafei memaparkan, bahwa penentuan status lahan Makam Syekh Yusuf Karinding harus melibatkan masyarakat setempat.

"Kabupaten Tangerang tidak bisa serta merta membangun kalau tidak ada kejelasan status lahan," lanjutnya

Tidak hanya tentang perputaran ekonomi yang terjadi, ia mengharapkan jika situs Makam Syekh Yusuf Karinding menjadi wadah spiritual dan edukasi budaya.

"Banyak hal saya pikir, untuk kebutuhan ilmu pengetahuan, penelitian, spriritual, ekonomi, dan budaya itu sendiri. Sehingga akan timbul kesan bahwa kita juga menghargai jasa-jasanya," pungkasnya (Gilang)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image