Gelang Pendeteksi Suara Klakson, Proyek Matakuliah Teknologi Asistif
0 menit baca
BantenEkspose.com - Buah dari ketekunan dan keseriusan, mahasiswa jurusan Pendidikan Khusus Untirta berhasil menciptakan alat pendeteksi klakson. Penciptaan alat canggih yang berupa gelang tersebut, merupakan Proyek dari Matakuliah Teknologi Asistif jurusan Pendidikan Khusus (Pkh) Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) Banten.
Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Pembimbing Mahasiswa jurusan PKH, Unitra Banten, Tony Yudha, saat di temui di subuah gedung Laboratorium Untirta, Rabu, (12/06/19).
"Jadi matakuliah ini merupakan matakuliah baru. Para mahasiswa didorong untuk menciptakan alat-alat bantu bagi para oenyandang disabilitas," ungkapnya.
Baca juga: Mahasiswa PKh Untirta Ciptakan Gelang Detektor
Dikatakan Tony, sebagian besar mahasiswa yang mengampu matakuliah tersebut, berhasil menciptakan alat canggih yang sangat membantu untuk penyandang disabilitas.
"Ada yang menciptakan pendeteksi warna, Scooter Mobile, Baby Walker untuk penderita Cerebralpalsy, Tongkat sensor tunanetra, dan banyak lagi. Salah satunya Gelang Sensor Tunarungu yang merupakan alat yang baru ada saat ini," ujarnya.
Tony menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi kepada mahasiswa yang menciptakan alat canggih tersebut. Bahkan pihaknya juga akan mengajukan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk beberapa ciptaan.
"Insya Allah, dua minggu kedepan akan kami ajukan HAKI untuk beberapa alat. Salah satunya yaitu alat sensor tunarungu dan tongkat sensor tunanetra," ujarnya.
Selain itu, Lanjut Tony, pihaknya juga merasa kagum kepada mahasiswanya. Sebab, dengan biaya yang terbatas, bisa menciptakan terobosan baru untuk membantu tuna rungu.
"Ini biayanya dibawah sejuta loh mas. Bahkan dibawah Rp500.000. Dengan biaya segitu, mereka mampu menciptakan alat yang sangat berguna," pungkasnya. (Marino)
Hal tersebut dikatakan oleh Dosen Pembimbing Mahasiswa jurusan PKH, Unitra Banten, Tony Yudha, saat di temui di subuah gedung Laboratorium Untirta, Rabu, (12/06/19).
"Jadi matakuliah ini merupakan matakuliah baru. Para mahasiswa didorong untuk menciptakan alat-alat bantu bagi para oenyandang disabilitas," ungkapnya.
Baca juga: Mahasiswa PKh Untirta Ciptakan Gelang Detektor
Dikatakan Tony, sebagian besar mahasiswa yang mengampu matakuliah tersebut, berhasil menciptakan alat canggih yang sangat membantu untuk penyandang disabilitas.
"Ada yang menciptakan pendeteksi warna, Scooter Mobile, Baby Walker untuk penderita Cerebralpalsy, Tongkat sensor tunanetra, dan banyak lagi. Salah satunya Gelang Sensor Tunarungu yang merupakan alat yang baru ada saat ini," ujarnya.
Tony menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi kepada mahasiswa yang menciptakan alat canggih tersebut. Bahkan pihaknya juga akan mengajukan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk beberapa ciptaan.
"Insya Allah, dua minggu kedepan akan kami ajukan HAKI untuk beberapa alat. Salah satunya yaitu alat sensor tunarungu dan tongkat sensor tunanetra," ujarnya.
Selain itu, Lanjut Tony, pihaknya juga merasa kagum kepada mahasiswanya. Sebab, dengan biaya yang terbatas, bisa menciptakan terobosan baru untuk membantu tuna rungu.
"Ini biayanya dibawah sejuta loh mas. Bahkan dibawah Rp500.000. Dengan biaya segitu, mereka mampu menciptakan alat yang sangat berguna," pungkasnya. (Marino)