Dirjen Ristek DIKTI Bahas Strategi Tingkatkan Kualitas Riset dan Publikasi Ilmiah di UPH
0 menit baca
![]() |
Seminar bersama Dirjen Dr. Muhammad Dimyati (kanan) yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Manlian Ronald A. Simanjuntak, S.T., M.T - Guru Besar Manajemen Konstruksi UPH |
Bantenekspose.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (RISTEKDIKTI)
Republik Indonesia bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH), mengadakan seminar dan diskusi
ilmiah bertajuk “Kebijakan dan Strategi
Riset dan Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi” guna mengembangkan materi
pengajaran dan juga mendukung peningkatan reputasi kampus.
Seminar tersebut dihadiri oleh dosen dari
berbagai fakultas di UPH Lippo Karawaci dan juga melalui teleconference dengan UPH Surabaya dan Medan, 21 Februari 2019.
Pembinaan diberikan langsung oleh Dr.
Muhammad Dimyati – Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan
(Risbang) dengan tujuan untuk memberikan dorongan-dorongan agar para peneliti
untuk secara efektif melakukan penelitian dari universitas. Hal tersebut
dilakukan mengingat bahwa terdapat masalah dalam manajemen riset di Indonesia.
Masalah tersebut berkaitan dengan banyaknya
peneliti yang melakukan penelitian tidak relevan dengan masalah yang ada di
dalam negeri,
sehingga tidak bisa menjadi sebuah solusi atas masalah. Kemudian, banyak
peneliti yang melakukan penelitian secara individual tidak berkolaborasi.
Sehingga banyak penelitian-penelitian yang hanya berhenti di meja peneliti
berupa laporan dan apabila di publikasikan pun hanya pada ranah nasional.
Dimyati juga mengatakan, bahwa untuk menghadapi
Industri 4.0, baru saja terdapat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2018 yang membuat penelitian berfokus kepada 8 bidang yaitu; Pangan,
Energi, Kesehatan, Transportasi, Produk Rekayasa Keteknikan, Pertahan dan
Keamanan, Kemaritiman, dan Sosial Humaniora.
“Masing-masing dari bidang tersebut, akan
ada fokus pada beberapa topik atau tema dan itu semuanya ada dalam prioritas
riset nasional. Contoh dalam bidang pangan dan tekstil, itu merupakan salah
satu tema yang menjadi prioritas. Dan itu sejalan dengan hasil pendalaman
teman-teman di bidang perindustrian yang juga menonjolkan bidang tersebut untuk
menjadikan fokus penelitian ke depannya,” jelas Dirjen Dimyati.
Sejalan dengan hal tersebut, Dirjen Dimyati
memberikan rekomendasinya untuk UPH dalam mempersiapkan menghadapi industri 4.0
yaitu dengan berani untuk mencoba melakukan penelitian terbaik yang tidak hanya
untuk kesenangan para penelitinya tapi untuk menjadi solusi bagi permasalahan
yang ada di masyarakat. Dan untuk itu maka UPH perlu memberikan inisiasi atau
riset kepada peneliti atau dosen sehingga terlatih dan akhirnya terbiasa untuk
melakukan penelitian dengan lebih bagus.
Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak – Rektor UPH
menyambut baik kedatangan RISTEKDIKTI ke UPH dan mengharapkan adanya peningkatan
kualitas pendidikan. Baginya, ketika bicara soal kualitas pendidikan tidak bisa
bicara kualitas tanpa penelitian dan pengembangan.
“UPH sangat bersyukur bahwa Pak Dirjen
Dimyati meluangkan waktu untuk memberikan arahan kepada dosen-dosen UPH untuk
secara efektif melakukan penelitian dari universitas. Intinya adalah untuk
menjadi dosen tanpa penelitian, sulit untuk mengatakan kita memberikan
pendidikan yang berkualitas karena semua harus di mutakhirkan. Jadi itulah yang
UPH coba untuk dorong lakukan,” ungkap rektor.
Rektor juga mengatakan bahwa walau UPH
terbilang baru dalam melakukan riset ilmiah, namun UPH yakin bahwa ke depan
melalui berbagai program studi yang menjadi unggulan riset akan semakin banyak.
“UPH juga akan mensegerakan kolaborasi
antara UI dan Kementerian Kominfo dalam penelitian di bidang blockchain dan artificial intelligence. Kemudian, UPH juga akan terus meningkatkan
program studinya untuk mempersiapkan anak-anak bangsa dalam berperan semaksimal
mungkin pada tahun-tahun yang akan dating,” pungkas Jonathan. (pl_UPH/red)