Banten Menggugat, Presiden BEM Untirta Tarik Diri dari Wilayah BSJB
0 menit baca
BantenEkspose.com - Presiden BEM Untirta Rafli Maulana menegaskan, perlu adanya gerakan untuk memisahkan diri dari wilayah kerja BEM Se-Jabodetabek Banten (BSJB). Pasalnya, dirasakan selama perjalanan bertahun-tahun lamanya Banten tergabung di BEM SI, namun tidak mampu melihat potensi besar di Banten.
Gagasan tersebut disampaikan Rafli di dalam forum Musyawarah Nasional BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) XII di Yogyakarta, Kamis (28/2/19).
"Padahal ada kurang lebih 100 Universitas, Perguruan Tinggi, STKIP, dan Politeknik yang berstatus Negri dan Swasta di Banten, namun hanya terekrut sebanyak 3 kampus saja," ujar Rafli dalam keterangan tertulisnya, yang diterima bantenekspose.com.
Dikatakan Rafli, belum lagi tidak efektifnya Banten tergabung ke BSJB, sehingga menyebabkan setiap diadakannya konsolidasi di Jakarta, seperti pada 2018 lalu. Padahal, BSJB melaksanakan sebanyak 35 lebih konsolidasi dan beberapa kali aksi.
"Tetapi 3 Kampus yang tergabung kedalam Bem SI. Itu juga hanya BEM Untirta sajalah yang bisa mengikuti. Itu pun hanya kurang lebi 3-4 kali ikut konsolidasi," kata Rafli yang juga salah satu peserta perwakilan Banten.
Rafli kembali menegaskan, dari latar belakang tersebut, BEM KBM Untirta di Munas XII Tahun 2019 ini memiliki itikad baik untuk maju dan memperjuangkan adanya perubahan di Banten. Juga siap menjadi lokomotif perjuangan BEM SI di Wilayah Banten.
"Jika Banten masih tergabung ke BSJB, maka kedepannya 3 kampus yang tergabung ke wilayah BSJB ini besar kemungkinan hal-hal seperti itu akan terus terulang sampai beberapa tahun kedepan. Sehingga pergerakan ruh mahasiswa di Banten akan menurun," tegas Presiden Untirta Banten itu.
Memanggapi hal tersebut, Koordinator BSJB demisioner, Wildan memberikan kebebasan dan mendukung Banten untuk memisahkan diri dari wilayah BSJB.
"Ini juga bagian dari keinginan saya yang sudah dipendam dihati sejak menjabat kordinator wilayah BSJB," imbuhnya.
Begitupun, Kordinator Pusat BEM SI demisioner, Fauzul menanggapi baik dengan Keingginan BEM Untirta sebagai perwakilan kampus dari Banten untuk memisahkan diri dari wilayah BSJB.
Diketahui, kegiatan Musyawarah Nasional BEM Seluruh Indonesia XII di Yogyakarta akan berlangsung hingga pada 2 Maret 2019. (emde)
Gagasan tersebut disampaikan Rafli di dalam forum Musyawarah Nasional BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) XII di Yogyakarta, Kamis (28/2/19).
"Padahal ada kurang lebih 100 Universitas, Perguruan Tinggi, STKIP, dan Politeknik yang berstatus Negri dan Swasta di Banten, namun hanya terekrut sebanyak 3 kampus saja," ujar Rafli dalam keterangan tertulisnya, yang diterima bantenekspose.com.
Dikatakan Rafli, belum lagi tidak efektifnya Banten tergabung ke BSJB, sehingga menyebabkan setiap diadakannya konsolidasi di Jakarta, seperti pada 2018 lalu. Padahal, BSJB melaksanakan sebanyak 35 lebih konsolidasi dan beberapa kali aksi.
"Tetapi 3 Kampus yang tergabung kedalam Bem SI. Itu juga hanya BEM Untirta sajalah yang bisa mengikuti. Itu pun hanya kurang lebi 3-4 kali ikut konsolidasi," kata Rafli yang juga salah satu peserta perwakilan Banten.
Rafli kembali menegaskan, dari latar belakang tersebut, BEM KBM Untirta di Munas XII Tahun 2019 ini memiliki itikad baik untuk maju dan memperjuangkan adanya perubahan di Banten. Juga siap menjadi lokomotif perjuangan BEM SI di Wilayah Banten.
"Jika Banten masih tergabung ke BSJB, maka kedepannya 3 kampus yang tergabung ke wilayah BSJB ini besar kemungkinan hal-hal seperti itu akan terus terulang sampai beberapa tahun kedepan. Sehingga pergerakan ruh mahasiswa di Banten akan menurun," tegas Presiden Untirta Banten itu.
Memanggapi hal tersebut, Koordinator BSJB demisioner, Wildan memberikan kebebasan dan mendukung Banten untuk memisahkan diri dari wilayah BSJB.
"Ini juga bagian dari keinginan saya yang sudah dipendam dihati sejak menjabat kordinator wilayah BSJB," imbuhnya.
Begitupun, Kordinator Pusat BEM SI demisioner, Fauzul menanggapi baik dengan Keingginan BEM Untirta sebagai perwakilan kampus dari Banten untuk memisahkan diri dari wilayah BSJB.
Diketahui, kegiatan Musyawarah Nasional BEM Seluruh Indonesia XII di Yogyakarta akan berlangsung hingga pada 2 Maret 2019. (emde)