BREAKING NEWS

Dinilai Gagal Fokus, Bambang Minta Kepala Dinkes Kota Serang Dicopot

Banteneskspose.com - Wakil Ketua DPRD Kota Serang Bambang Janoko, meminta kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang dicopot. Pasalnya, ada beberapa kinerja yang dinilai fatal.

Diketahui, angka stunting atau kurang gizi akut pada anak berusia 1000 hari di Kota Serang terbilang cukup tinggi. Tercatat pada tahun 2018 jumlah anak penderita stunting mencapai 2934  anak.

Menurut Bambang, jika dia (kepala dinas kesehatan) tahu masalah stunting kenapa di anggaran perubahan ini tidak didahulukan. Bahkan, kata dia, di dinas tersebut yang paling bodohnya lagi sampai kekurangan gaji pegawai. 

"Untuk menggaji pegawai dia (dinas kesehatan) itu kekurangan, kan aneh. Dia (kepala dinas kesehatan) kerja sudah puluhan tahun. Untuk urusan gaji setiap tahunnya juga sudah paham. Kok, masih ada yang kekurangan. Bahasa kasarnya ngerti apa tidak ini, paham atau nggak ini orang kepala dinas ini? Harus diganti," tegas Bambang, seusai acara rapat paripurna DPRD Kota Serang, di Gedung DPRD Kota Serang, Senin (15/10/18).

Ditegaskan politisi PDIP itu, jadi kalau memang kepala dinas kesehatan memang seperti ini, sampai menggaji pegawai saja tidak terurus, harus segera dicopot (diganti) kepala dinasnya.

"Toh, saya anggota dewan, saya yang kebetulan badan anggaran. Apapun untuk kepentingan masyarakat itu kita tidak pernah mau curat-coret gitu. Soalnya kita konsisten. Kita juga DPRD ini, ya sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat, nggak ada itu sifatnya untuk mengurangi. Inilah kebodohan dari dinas kesehatan," ujarnya.

Bambang menyesalkan, dia (kepala dinas kesehatan) tahu, tapi kok kenapa tidak menganggarkan 400 juta buat gaji di dalam rapat anggaran perubahan itu. Selain itu, Bambang pun melayangkan sebuah pertanyaan sekarang tugas dan pokonya apa? Apa yang harus didahulukan, salah satunya bagaimana tidak ada lagi stunting.

"Tupoksinya dari dinas kesehatan itu apa? Untuk apa sih anggaran yang di dinas kesehatan itu? Salah satunya itu gizi buruk (stunting) itu kan, dia (kepala dinas kesehatan) harus tahu hal itu, terus bagaimana program di posyandu-nya, kader-kadernya, kepala dinas ini memikirkan apa? Ya, memang harus diganti. Ini memalukan," kata dia.

Terpisah, sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Toyalis mengakui, pihaknya telah dilakukan penanganan dan pencegahan masalah tersebut, selain kewajiban pemerintah juga memerlukan dukungan dan dorongan dari berbagai pihak.

"Saya sendiri sudah intruksi, bagaimana caranya stunting ini dicegah supaya tidak jadi gizi buruk, selama ini saya berfokus di gizi buruk,” ungkap Toyalis, Senin (15/10).

Toyalis membeberkan, dari seluruh kecamatan di Kota Serang, namun hanya satu Kecamatan yang mendapatkan predikat terbanyak. Memang, disetiap kecamatan ada, tapi paling banyak yaitu Kecamatan Kasemen.

“Saya buat kelompok-kelompok, jadi ibu-ibu yang punya bayi stunting saya kasih pendidikan, namanya kelas pintar balita sehat. Saya tanya kepada ibu-ibu yang punya anak penderita stunting ternyata kebanyakan pendidikannya hanya SD,” pungkasnya. (Emde)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image