BREAKING NEWS

Perubahan Cuaca, BPBD Kabupaten Serang Diminta Waspada Oleh Sekda


BantenEkpose.com
- Memasuki perubahan cuaca yang dikhawatirkan bisa menimbulkan terjadinya bencana alam. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri meminta jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar lebih waspada.

Hal ini dibicarakan Sekda seusai memimpin Apel bersama jajaran BPBD Kabupaten Serang, di Halaman Kantor BPBD. Selasa (14/9/2021).

“Selain menangani masalah bencana sosial Covid-19, kita juga sekarang harus mengantisipasi dengan perubahan cuaca, kemungkinan terjadi bencana alam. Jajaran BPBD sekarang harus waspada,” ujarnya.

Apalagi menurutnya, di Kabupaten Serang terdapat wilayah yang menjadi langganan daerah banjir. Kemudian potensi angin puting beliung.

"Saat ini sudah mulai ada pohon tumbang, dan tanah longsor. Nah ini harus di antisipasi jajaran BPBD,” ungkapnya.

Lebih lanjut Entus mengingatkan agar jajaran BPBD Kabupaten Serang tetap  menjaga diri sendiri, baik kesehatan maupun keselamatan saat bertugas.

“Karena dengan kesehatan diri petugas, diharapkan bisa menanggulangi bencana yang terjadi di Kabupaten Serang dengan cepat dan baik,” ungkapnya.

Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana mengatakan, dalam hal ini BPBD memiliki tiga sistem penanggulangan bencana.

Pertama sistem komunikasi informasi bencana, data informasi, pusat pengendalian operasional dan media center yang bergerak selama 24 jam, baik saat ada bencana maupun tidak.

“BPBD Kabupaten Serang sudah menerapkan sistem pusat pengendalian operasional dan bencana. Tidak ada bencana atau ada bencana BPBD siaga 24 jam. Kami sudah siap segala sesuatunya, termasuk personil,” terangnya.

Nana menyebutkan, beberapa wilayah kecamatan yang rawan akan terjadinya bencana banjir meliputi Kecamatan Pamarayan, Tirtayasa, Tanara, dan Kibin, dan Tunjung Teja. Termasuk jalur Sungai Ciujung. Kemudian Kecamatan Padarincang dan Anyer.

“Itu yang paling rawan untuk bencana banjir. Kalau pergerakan tanah daerah pegunungan di Kecamatan Mancak,” terang Nana.

Kata Nana, untuk di wilayah yang rawan banjir, menurutnya masyarakat setempat sudah mengetahuinya kapan banjir itu terjadi.

Selain itu Nana mengaku, pihaknya juga mengantisipasi hal-hal lain seperti pergerakan tanah, angin puting beliung, dan bencana lainnya.

“Jadi tetap BPBD selama kurun waktu satu tahun, satu bulan, satu minggu 24 jam tidak putus melakukan monitoring. Karena sistem informasi di lapangan sudah terbentuk. Jadi, cepat untuk informasi dan cepat juga melakukan penanganannya,” terangnya.

Menurut Nana, sistem komunikasi informasi yang dibangun sudah terkoneksi. Ketika terjadi bencana memberikan warning ke semua masyarakat dan semua stakeholder. Mulai dari Camat, Kepala Desa, Kapolres, Dandim, Bupati dan Wakil Bupati Serang.

“Masyarakat sudah siaga, sudah warning sistemnya sudah berjalan, dan kami dari BPBD selalu memberikan warning sistem seperti terjadi air meningkat kita sudah memberikan informasi,” papar Nana. (*/es'em))

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image