Musrenbangkel Margaluyu Masih Didominasi Usulan Pembangunan Fisik
0 menit baca
BantenEkspose.com - Persoalan sarana dan prasarana di wilayah kelurahan yang di Kota Serang, ternyata belum sepenuhnya tuntas. Soal ini pula, yang menjadi usulan dominan masyarakat Kelurahan Margaluyu Kecamatan Kasemen Kota Serang, pada kegiatan Musrenbangkel Margaluyu, yang digelar di aula Kantor Desa setempat, Rabu (13/01/2021).
"Kegiatan Musrenbangkel Margaluyu Kecamatan Kasemen Kota Serang masih didominasi usulan dan aspirasi dari masyarakat, tentang perencanaan pembangunan infrastuktur jalan lingkungan. Namun demikian, ada juga usulan non fisik, yang bentuknya pemberdayaan masyarakat Kelurahan dan sosial kemasyarakatan," kata plt Lurah Margaluyu, Mujino, saat berbincang dengan BantenEKspose.com usai pelaksanaan Musrenbangkel.
Dalam Musrenbang ini, lanjut Mujino, para peserta terutama para Ketua RT dan RW, menyampaikan usulannya terkait apa yang menjadi kebutuhan, serta prioritas untuk dilaksanakan dalam kerangka perencanaan pembangunan RKPD tahun 2022.
"Kalau dari masyarakat itu masih dilingkaran sarana dan prasarana yang mendominasi, seperti jalan lingkungan, saluran air atau drainase. Terus ada juga yang mengajukan RTLH, Bank sampah bagaimana caranya dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Margaluyu ini masih dikatakan belum tertangani dengan baik," ucap Mujino
Selain itu juga ada, kata Mujino, usulan yang diajukan dalam Musrenbangkel kali ini berupa pengajuan yang sifatnya sosial masyarakat, datang dari para pengurus TP PKK dan Posyandu.
"Kegiatan posyandu yang sifatnya hanya sebagai sarana pendukung, semisal meja, kursi, timbangan. Tapi untuk bangunan posyandu itu belum, dan atas saran dan arahan Ekbang Kecamatan bahwa usulan dari posyandu ini diakomodir oleh pihak Kelurahan. Semisal itu untuk menyiapkan kursi kursi untuk setiap pokja pokja di posyandu karena pokja itu ada 4, itu harus diadakan kursi dan mejanya," jelasnya.
Menurut Mujino, pengalaman tahun 2020 kemarin, kegiatan yang berbentuk Pemberdayaan ada tujuh kegiatan yang kami laksanakan. Diantaranya, penanganan sampah menjadi nilai ekonomis, bank sampah ada juga sablon ada pula peternakan atau budidaya ikan dan hidroponik, serta tata rias pengantin.
Akan tapi, kata Mujino, untuk yang di 2021 karena DAU-T ini belum ada kepastian, karena ada pemangkasan untuk anggaran pandemi Covid-19 ini.
"Kalaupun harus menunggu kita perkirakan mudah-mudahan di anggaran APBD perubahan tahun ini, karena dengan belum adanya kepastian anggaran DAU-T ini. Kami belum bisa dengan leluasa, melaksanakan perencanaan kegiatan, karena bisa sumber kegiatan itu berasal dari sana, sehingga menjadi keterbatasan dalam kegiatan kita," ungkapnya.
laporan: Suci Harjana