FK UPH Beri Pembekalan Khusus Penanganan Pasien Covid-19 Kepada Relawan Medis
0 menit baca
Bantenekspose.com - Kondisi
penyebaran wabah COVID-19 yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan mendesak
terhadap bantuan medis di seluruh Indonesia, sementara hampir semua kegiatan
kepaniteraan profesi atau klinik mahasiswa kedokteran dibekukan, karena
khawatir terjadi penularan kepada mahasiswa. Hal ini disampaikan Prof. Dr. Dr.
dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS., Ph.D – Dekan FK UPH, terkait kondisi pendidikan
kedokteran terkini.
Meresponi
kondisi tersebut, FK UPH justru melihat ini sebagai kesempatan untuk memberikan
pembelajaran berharga kepada mahasiswa Ko-Asisten (Koas) dan sekaligus peluang
untuk mereka terjun ke area yang merupakan panggilan mereka. Melalui
program relawan COVID-19, Dekan FK UPH membuka kesempatan bagi mahasiswa
Program Profesi Dokter (Koas) untuk berpartisipasi sebagai relawan COVID-19 di
Siloam Hospitals, bersama para alumni FK UPH yang sudah menyelesaikan Koas dan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
(UKMPPD).
Menurut
Beverley Wonsono, BA., MA., Direktur FK UPH, area tugas untuk kategori
mahasiswa Koas dibedakan dengan alumni. Bagi mahasiswa Koas lebih difokuskan ke
tindakan preventif dan promotif, tracing, dan tracking. Mereka
banyak membantu di Rumah Sakit Umum Siloam (RSUS) dan Siloam Hospitals lainnya,
serta tidak langsung menangani pasien COVID-19. Sedangkan kategori alumni,
diperbantukan untuk menangani pasien di Siloam Hospitals yang khusus menangani
pasien COVID-19.
Saat
ini para relawan sudah mulai diterjunkan. Sebelumnya, selama seminggu, para
relawan dibekali pelatihan khusus untuk penanganan pasien Covid-19, sesuai
standar dari Siloam Hospitals. Pembekalan yang diberikan kepada seluruh relawan
FK UPH sangat detil, dan untuk keamanan selama pembekalan maupun saat
diterjunkan, seluruh relawan juga dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD).
Meskipun training, namun seluruh relawan mendapatkan pengalaman luar
biasa, yang tidak didapatkan dalam kepaniteraan normal. Karenanya, menurut
Prof. Eka, kesempatan ini menjadi sangat langka, khususnya bagi mahasiswa Koas
FK UPH.
“Jadi
mereka diberikan pelatihan yang penting untuk menangani pasien Covid-19.
Diantaranya pelatihan intubasi, pemasangan ventilator dan cara menyetelnya,
untuk penanganan pasien yang sudah kritis. Ini bagian yang krusial apalagi
untuk pasien Covid-19 yang berat. Dan itu pun tidak sembarangan, harus dalam
pengawasan dokter yang kompeten," kata Prof. Eka
Selai itu, lanjut Prof Eka, mereka diberikkan pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP),
yaitu pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi
darah di dalam tubuh yang terhenti, kita perlu berikan. "Secara normal, dalam kepaniteraan
klinik memang mereka, para alumni FK UPH, sudah diberikan pelatihan melakukan
intubasi, tetapi dalam pembekalan ini kami harus memastikan kembali untuk
kesiapan relawan medis, yang akan terjun ke garda depan,” jelas Prof. Eka
Dalam
beberapa hari pelatihan sebelum terjun ke lapangan, para relawan juga melakukan
simulasi untuk mendapatkan pengalaman yang lebih real. Dekan FK UPH
berharap melalui kesempatan ini, makin banyak alumni dan mahasiswa Koas yang
terlibat sebagai relawan membantu para tenaga medis. Selain bantuan yang mereka
berikan kepada teman-teman sejawat, ini juga merupakan kesempatan berharga
untuk para dokter muda belajar menghadapi pandemi.
UPH
terus melakukan berbagai upaya mendukung pencegahan dan penanganan Covid-19
sesuai bidang keilmuan mahasiswa dan dalam berbagai aktivitas solidaritas dari
organisasi kemahasiswaan, sebagai bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan
partisipasi aktif dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. (rls/red)
