Badak Banten Malingping Sikapi Harga 'Melon' yang Melambung di Tengah Wabah Corona
0 menit baca

Bantenekspose.com – Pemerintah
dari pusat hingga daerah, secara masif terus menyosialisasikan pencegahan
penyebara wabah covid-19. Kini dipertegas dengan frasa physical distancing dan
pembatasan sosial skala besar. Ironisnya, ditengah ancaman wabah Covid-19, waga
di sekitaran Kecamatan Malingping dihadapkan pada harga elpiji 3kg yang mahal.
Dipasaran Malingping, si melon tersebut
dijual dengan harga variasi Rp 30 ribu hingga hingga 40 ribu. Sudah mahal, elpiji
bersubsidi juga langka di pasaran
Itu pula yang menjadi sorotan
pengurus DPC Badak Banten Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak. Mereka mendesak
aparat penegak hukum, untuk memastikan stok gas bersubsidi aman baik secara
jumlah maupun harga sehingga ditengah situasi ini masyarakat tidak semakin
terbebani
Ketua DPC Badak Banten
Kecamatan Malingping Erot Rohman mengatakan,
pihaknya akan melaporkan terkait situasi ini kepada BPH migas, agar ada
tindakan terhadap oknum pengusaha yang diduga curang dengan menimbun stok gas bersubsidi.
“Menyikapi itu, maka kami
menggelar aksi hingga tuntutan kita didengar, yaitu harga gas bersubsidi
kembali normal. Tentunya, aksi kami juga tidak menimbulkan kerumunan massa. Cukup
membatasi masa aksi dan menjaga jarak satu sama lain," kata Erot
Sementara Ketua DPD Badak
Banten Kabupaten Lebak Eli Sahroni, mengapresiasi gerakan Badak Banten
Kecamatan Malingping dalam menyikapi persoalan gas elpiji subsidi, yang mahal dan langka di wilayah Kecamatan Malingping
"DPD Badak Banten
Kabupaten Lebak memberikan apresiasi dan dukungan kepada Badak Banten Kecamatan
Malingping, dalam menyikapi persoalan Elpiji Subsidi. Itu kebutuhan pokok
masyarakat yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan pengusaha, yang
mendapatkan kerjasama tentang pengadaan Gas Elpiji, terlebih di saat kondisi
seperti sekarang ini," ujar Eli. (red)