Kembangkan Dakwah untuk Milenial, Kemenag Dorong Ormas Kepemudaan
0 menit baca
Bantenekspose.com - Kementerian Agama mendorong
ormas kepemudaan Islam untuk dapat mengembangkan dakwah bagi generasi milenial.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid saat bertemu dengan
Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), di Kantor Kementerian
Agama, Jakarta.
"Sasaran (dakwah) Anda itu harus kaum
milenial, mereka butuh sentuhan. Mereka yang membutuhkan kehadiran kita,"
ujar Wamenag Zainut Tauhid, Selasa (04/02/2020)
Untuk membuat kaum milenial
tertarik, maka menurut Wamenag dibutuhkan ide inovatif dan kreatif dalam
mengemas dakwah yang akan disampaikan.
"Programnya harus muda dan bisa
menarik milenial. Mind set nya pun harus milenial," imbuh Wamenag yang
juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP IPNU pada periode 1988-1996.
Berbagai langkah perlu ditempuh untuk
mengembangkan dakwah bagi milenial. Mulai dari pemilihan narasumber yang dekat
dengan milenial, hingga mengoptimalkan kader-kader yang ada sebagai duta
organisasi.
"Kader-kader yang memiliki kemampuan
harus dijadikan duta, sehingga bisa menjadi inspirasi dan memotivasi kaum
milenial lainnya," pesan Wamenag.
Menanggapi Wamenag, Ketua Umum IPNU Aswandi
Jailani menyatakan pihaknya telah menyusun serangkaian program untuk menyentuh
kalangan milenial. Salah satu di antaranya adalah program belajar cepat baca
kitab kuning.
Untuk tahap awal, organisasi yang akan
merayakan hari jadi ke-66 pada 23 Februari mendatang ini, akan menggulirkan
program belajar cepat baca kitab kuning ini bagi kadernya dan kader IPPNU
(Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).
Sementara Sekjen IPNU
Muffarihul Hazin menuturkan, program lainnya yang berkaitan dengan kalangan
milenial juga telah dilaksanakan sejak beberapa tahun sebelumnya. “Misalnya,
mulai setahun yang lalu program kita untuk milenial itu adalah pengembangan inovasi
dan ketahanan informasi. Di titik beratkan pada dua itu,” ujarnya.
Sebagai bentuk pengembangan inovasi, saat
ini IPNU tengah membuat ‘Rumah Pelajar Inspiratif’. Dalam program tersebut,
IPNU mengumpulkan kader-kadernya yang memiliki bakat masing-masing, seperti
yang memiliki bakat sains, gamers, hingga pembuat start up untuk kemudian
diberikan pembinaan. (red/sumber: kemenag)