Kembangkan Daerah, Pemkot Serang Akan Bangun Kemitraan Dengan Jepang
0 menit baca
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, kerjasama tersebut masih dalam tahap wacana. Akan tetapi, pihaknya mengharapkan dari kerjasama nanti. Kota Serang dapat mencontoh salah satu master plan smart city di Jepang. Namun Kata Syafrudin, akan disesuaikan dengan budaya Kota Serang.
"Karena saat ini kita pun tengah menunggu refisi Perda RTRW selesai. Jadi nanti kita akan buat master plan Kota Serang ini lebih baik lagi. Sebelum perubahan memang sudah ada master plan. Namun karena RTRW-nya berubah, maka master plannya pasti itu akan berubah," ungkapnya.
Konsultan Friendship Jepang, Iko Saleh mengatakan, pihaknya telah menyampaikan potensial area Kota Serang yang bisa dikerjasamakan dengan Kota yang ada di Jepang. Kendati demikian, pihaknya masih mencari daerah kota tersebut.
Sebab, proposalnya kerjasama baru disampaikan. Ia menargetkan dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, atau sekitar enam bulan dari pengajuan, di tahun ini sudah dapat dikerjasamakan.
"Tadi diberi kesempatan juga fatnership kita yang berada di kedutaan besar Indonesia di jepang, berkomunikasi dengan pak Walikota mengenai proses dan rencana kedepannya," katanya
Iko merincikan, banyak kerjasama yang direncanakan, diantaranya seperti dalam bidang perikanan, dan tenaga kerja. Namun kata Iko, Walikota Serang lebih menitik beratkan paya kaitan penataan Kota Serang menjadi Smary City.
"Hal itu agar dibawah kepemimpinan pak Wali saat ini, Kota serang menjadi kota yang lebih baik lagi dari sekarang," ujarnya.
Iko membeberkan, Pemerintah Kota di Jepang saat ini tengah mengembangkan teknologi yang bisa dikerjasamakan dengan kota dibeberapa negara di dunia. Kata dia, program tersebut dinamakan frendahip cuty. "Salah satunya di Kota Serang," kayanya.
Dia memandang, potensi Kota Serang banyak, dan luar biasa. Hanya saja perlu digali, dan dikembangkan. Sehingga Kota Serang dapat menjadi Kota yang lebih baik lagi. Pihaknya berharap, kerjasama ini akan segera dilakukan, minimal sekitar 6 bulan dari diajukannya proposal kerjasama.
"Potensi yang saya dapatkan informasinya seperti peningkatan ketenagakerjaan, dan sekolah kejuruan. Di Jepang saat ini memang sedang dibutuhkan special skill worker," katanya. (SC)
