Debat Soal Aset Dengan Bahrul Ulum, Budi Rustandi Tinjau Banjir
0 menit baca
Bantenekspose.com - Dialog publik terkait aset yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Serang (HAMAS), di Aula Serbaguna DPRD Provinsi Banten, belum dapat mempertemukan Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi, dengan Ketua DPRD Kabupaten Serang. Hal itu dikarenakan Budi meninjau masyarakat terdampak banjir di Kota Serang, Sabtu (1/2/2019)
Dialog itu digelar sebagai upaya tindaklanjut dari polemik penyerahan aset dari Pemkab Serang kepada Kota Serang, yang tak kunjug selesai sejak Kota Serang berdiri. Diketahui sebelumnya, Ketua DPRD baik Kabupaten maupun KotaSerang itu bukan sekali dua kali memberikan komentar di media terkait persoalan aset.
Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum mengatakan, dirinya ingin mengkonfirmasi terkait sangkaan pencaplokan dan harus mengembalikan Aset Pemkot Serang. Menurutnya, Pemkab Serang selama ini tidak pernah mengambil dan meminjam Aset Kota Serang.
"Kalau belum menyerahkan, ia saya akui. Tetapi kalau mengembalikan, Pemkab Serang tidak pernah meminjam," ungkapnya dalam dialog panel.
Bahrul Ulum memandang, dalam menyelesaikan persoalan aset Pemkot Serang dengan Pemkab Serang harus ada campur tangan Pemerintah Provinsi Banten. Karena, persoalan ini faktornya dikarenakan anggaran Pemerintah Kabupaten Serang belum sanggup membangun Puspemkab Serang.
"Makanya Pemerintah Provinsi Banten harus segera turun tangan, dan harus segera mengalokasikan anggaran pembangunan Puspemkab," katanya.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengaku, ketidakhadiran dirinya pada sesi dialog tersebut bukan karena takut atau menghidar. Namun mementingkan masyarakat yang terkena banjir pada Sabtu 1 Januari 2020.
"Jangan salah paham dulu, saya tidak hadir diacara itu bukan karena ingin menghindari apalagi takut. Tidak ada tuh dikamus saya istilah takut. Saya tegaskan, kemarin saya mengutamakan masyarakat Kota Serang yang terkena dampak banjir dan saya harus menyidak itu agar tahu bahwa banjir itu dikarenakan apa," katanya saat dimintai keterangan oleh awak media, Minggu (2/2/2020).
Karena itu, Budi mengatakan, dirinya meminta Hamas kembali membuat acara serupa, agar publik mengetahui keseriusan dirinya dalam mendorong pelimpahan aset milik Pemkot Serang yang tidak kunjung diberikan oleh Pemkab Serang.
"Saya tegaskan hari Senin anak Hamas akan mengadakan acara itu lagi, dan saya pasti hadir untuk membuktikan bahwa saya serius menggarap soal aset Kota Serang yang masih dikuasai oleh Pemkab Serang," ujarnya.
Budi meminta, pada pertemuan selanjutkan, agar dihadirkan pula perwakilan Gubernur Banten, Ketua DPRD Banten, Ketua DPRD Kabupaten Serang. Ia menegaskan, sebagai Ketua DPRD Kota Serang, tidak ada rumus takut untuk membela kepentingan masyarakat.
"Saya minta pada acara selanjutnya, harus dihadirkan Ketua DPRD Banten, Kabupaten Serang dan perwakilan dari Gubernur Banten dan Ketua Pansus Aset," ucapnya. (SC)
Dialog itu digelar sebagai upaya tindaklanjut dari polemik penyerahan aset dari Pemkab Serang kepada Kota Serang, yang tak kunjug selesai sejak Kota Serang berdiri. Diketahui sebelumnya, Ketua DPRD baik Kabupaten maupun KotaSerang itu bukan sekali dua kali memberikan komentar di media terkait persoalan aset.
Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum mengatakan, dirinya ingin mengkonfirmasi terkait sangkaan pencaplokan dan harus mengembalikan Aset Pemkot Serang. Menurutnya, Pemkab Serang selama ini tidak pernah mengambil dan meminjam Aset Kota Serang.
"Kalau belum menyerahkan, ia saya akui. Tetapi kalau mengembalikan, Pemkab Serang tidak pernah meminjam," ungkapnya dalam dialog panel.
Bahrul Ulum memandang, dalam menyelesaikan persoalan aset Pemkot Serang dengan Pemkab Serang harus ada campur tangan Pemerintah Provinsi Banten. Karena, persoalan ini faktornya dikarenakan anggaran Pemerintah Kabupaten Serang belum sanggup membangun Puspemkab Serang.
"Makanya Pemerintah Provinsi Banten harus segera turun tangan, dan harus segera mengalokasikan anggaran pembangunan Puspemkab," katanya.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengaku, ketidakhadiran dirinya pada sesi dialog tersebut bukan karena takut atau menghidar. Namun mementingkan masyarakat yang terkena banjir pada Sabtu 1 Januari 2020.
"Jangan salah paham dulu, saya tidak hadir diacara itu bukan karena ingin menghindari apalagi takut. Tidak ada tuh dikamus saya istilah takut. Saya tegaskan, kemarin saya mengutamakan masyarakat Kota Serang yang terkena dampak banjir dan saya harus menyidak itu agar tahu bahwa banjir itu dikarenakan apa," katanya saat dimintai keterangan oleh awak media, Minggu (2/2/2020).
Karena itu, Budi mengatakan, dirinya meminta Hamas kembali membuat acara serupa, agar publik mengetahui keseriusan dirinya dalam mendorong pelimpahan aset milik Pemkot Serang yang tidak kunjung diberikan oleh Pemkab Serang.
"Saya tegaskan hari Senin anak Hamas akan mengadakan acara itu lagi, dan saya pasti hadir untuk membuktikan bahwa saya serius menggarap soal aset Kota Serang yang masih dikuasai oleh Pemkab Serang," ujarnya.
Budi meminta, pada pertemuan selanjutkan, agar dihadirkan pula perwakilan Gubernur Banten, Ketua DPRD Banten, Ketua DPRD Kabupaten Serang. Ia menegaskan, sebagai Ketua DPRD Kota Serang, tidak ada rumus takut untuk membela kepentingan masyarakat.
"Saya minta pada acara selanjutnya, harus dihadirkan Ketua DPRD Banten, Kabupaten Serang dan perwakilan dari Gubernur Banten dan Ketua Pansus Aset," ucapnya. (SC)