BREAKING NEWS

Hindari Sengketa Tanah, Sofyan Djalil Targetkan 2025 Tanah di Seluruh Indonesia Bersertifikat


Bantenekspose.com – Pada 2025 mendatang, tanah di seluruh Indonesia ditargetkan bersertifikat. Hal itu dilakukan guna menghindari konflik sengketa tanah.

Demikian dikatakan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional RI, Sofyan Djalil dalam sambutannya, di acara penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat, di Plaza Aspirasi KP3B, Kota Serang, Kamis (16/1/2020).

Ia mengatakan, di Indonesia paling sedikit diperkirakan sekitar 126 juta hektare. Tahun 2019 pihaknya telah mensertifikatkan 11 juta hektare, sementara untuk 2020 diperkirakan akan tercapai sekitar 12 juta hektare.

Memiliki sertifikat memang tidak menjamin masyarakat dapat terlepas dari persoalan sengketa tanah, maka dari itu tanah harus diurus dan dijaga sebaik-baiknya. "Sertifikat ini memang bukti kepemilikan tanah, tapi kalau tidak diurus nanti ada orang lain yang akan mengurus," katanya

Selain itu kata Sofyan, apabila sudah memiliki sertifikat, masyarakat dapat menjadikan dokumen tersebut sebagai jaminan apabila akan melakukan pinjaman ke bank untuk usaha.

"Tapi harus hati-hati, sebab biasanya minjamnya itu mudah. Tetapi bayarnya yang susah. Sebab, apabila uang yang dipinjam tidak dapat dikembalikan. Maka tanahnya akan dilelang, kemudian dijual," ungkapnya.

Ia mengingatkan, bila masyarakat telah meminjam uang, harus dimanfaatkan untuk usaha. Jangan dipakai untuk membeli motor, apalagi sampai tanahnya dijual.

"Jangan sampai nanti motornya hilang, sertifikat tanahnya juga hilang. Usahakan tanah ini dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Sementara Kepala Kanwil ATR/BPN Banten, Andi Tendri Abeng mengatakan, pada penyerahan ini sertifikat diterima oleh 2.946 penerima. Sementara untuk target tanah di Banten dapat tersertifikatkan pada 2023 mendatang.

"Ini memang gerlalu optimis. Tetapi kami memiliki keyakinan bahwa tanah di Banten semua dapat tersertifikatkan di tahun 2023," ungkapnya

Dikatakan Andi, untuk tahun 2020 pihaknya menargetkan sekitar 358 ribu hektare dapat tersertifikatkan, dari 1,4 juta hektare yang belum disertifikatkan. (SC)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image