Dituduh Merusak Komben, Belasan Buruh Tani Sobang Berurusan dengan Polisi
0 menit baca
![]() |
Komben, alat perontok bulir padi (foto: Ilustrasi) |
BantenEkspos.com - Komben atau biasa disebut mesin
penggiling padi sebagai alat produksi dalam mempermudah pekerja petani,
ternyata tidak selamanya alat komben tersebut bermanfaat bagi seluruh petani di
Kabupaten Pandeglang. Terutama para buruh tani yang berada di Kampung Teluk
Lada dan Kelapa Cagak Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang.
Gara-gara komben itu pula, 14 petani di Kecamatan Sobang
harus berurusan dengan polisi.Mereka dilaporkan oleh pemilik komben, karena
dituduh merusak alat penggiling padi tersebut. Karuan saja, sejumlah buruh
tani yang tergabung dalam Solidaritas Buruh Tani (PASOBATI) mengelar aksi
Unjuk rasa didepan Kantor Polsek Kecamatan Sobang, Jumat (19/7/19)
![]() |
"Sebetulnya ini bukan pengrusakan tapi pecegahan, untuk tidak masuk alat komben tersebut di Kampung Teluk Lada dan Kelapa Cagak Kecamatan Sobang, yang notabenenya masyarakat tersebut adalah buruh tani,” ujar Ketua LBH Tridharma Bambang, saat mendampingi 14 buruh tani yang diperiksa di Polsek Sobang.
Lebih lanjut Bambang mejelaskan, adanya penolakan alat
komben yang dilakukan buruh tani bukanlah tidak mau ikut dalam era globalisasi,
era milenial dan sebagainya. Tetapi, era globalisasi ini harus dilihat dari
peluang-peluang apa kedepan, setelah nanti komben masuk sehingga akhirnya
buruh tani tidak tersingkirkan.
"Hari ini buruh tani kerjaannya hanya di sawah untuk
menggantungkan hidupnya. Jika pekerjaan tersebut diambil alih oleh alat komben,
maka para petani yang menggantungkan hidupnya sebagai buruh tani menjerit. Itu
adalah dampak adanya komben,” ujar Bambang
Selain itu, bambang juga meminta kepada awak media untuk menyampaikan
persoalan ini kepada pemerintah, bahwa program alat komben ini bisa diterima,
bisa juga tidak diterima. Bisa diterima oleh daerah lain tapi tidak bisa
diterima oleh masyarakat Kecamatan Sobang.
"Karena jelas mayoritas masyarakat disini adalah buruh
tani, maka adanya komben bisa menggeser para petani yang kerjanya hanya sebagai
buruh tani akibat dari tidak dimilikinya lahan,” tegas Bambang (alfa)