Subadri: Di Keluarahan Banjar Agung, 97 KK Belum Miliki Jamban Keluarga
0 menit baca
BantenEkspose.com - Wakil Walikota Serang H Subadri Usuludin menargetkan, pada 2019 ini pembangunan jamban keluarga harus tuntas dengan menggunakan metode lain (Gardu Jaga-red). Misal, biasanya 150 untuk pembangunan pagu MCK namun pada akhirnya tidak memberi manfaat yang signifikan.
"Ya, sudah tinggal dihibahkan saja atau bicara kaya gimanalah. Toh, sama-sama dalam rangka mengatasi jamban itu tadi," kata Subadri, seusai menghadiri kegiatan launching program Gardu Jaga, di Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Jum'at (8/2/2019).
Subadri menyebutkan, dari 100 persen penduduk di Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya masih ada sekitar 97 penduduk yang belum memiliki jamban keluarga.
"Intinya, saya selaku Wakil Walikota ingin mengalih fungsikan dari program MCK pindah ke jamban keluarga," tegas Subadri. (emde)
"Ya, sudah tinggal dihibahkan saja atau bicara kaya gimanalah. Toh, sama-sama dalam rangka mengatasi jamban itu tadi," kata Subadri, seusai menghadiri kegiatan launching program Gardu Jaga, di Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Jum'at (8/2/2019).
Subadri menyebutkan, dari 100 persen penduduk di Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya masih ada sekitar 97 penduduk yang belum memiliki jamban keluarga.
"Di Kelurahan Banjar Agung ini dari 100 persen penduduk ada 97 kepala keluarga yang belum memiliki jamban keluarga," kataMenurut Subadri, ada beberapa faktor penyebab warga yang belum memiliki jamban, pertama kurang kesadaran dari masyarakat, kedua faktor keadaan (ekonomi), sebetulnya mereka (warga) pun sama ingin memiliki jamban. Meski demikian, peran pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Intinya, saya selaku Wakil Walikota ingin mengalih fungsikan dari program MCK pindah ke jamban keluarga," tegas Subadri. (emde)