Puluhan Pemuda Banten Ikuti Latihan Jubir Pancasila
0 menit baca
Bantenekspose.com - Puluhan pemuda dari perwakilan kabupaten/kota se-Provinsi Banten, mengikuti pelatihan juru bicara Pancasila bersama Komunitas Bela Indonesia (KBI).
Puluhan pemuda tersebut terdiri dari berbagai elemen, diantaranya tokoh agama, mubaligh, pendeta, aktivis mahasiswa, NGO, advokat dan jurnalis. Mereka akan mengikuti kegiatan pelatihan yaitu selama empat hari dimulai dari tanggal 21 - 24 September 2018.
"Peserta akan diberikan pemahaman tentang Pancasila. Sehingga para peserta betul-betul dapat memahami bahwa Indonesia adalah rumah bersama yang harus dijaga oleh kita semua," kata Agus Katibul Umam, panitia penyelenggara lokal Banten, dalam sambutannya dihapan para peserta, di Hotel Horison Altama Pandeglang, Jum'at (21/9/18).
Menurut Agus, Pancasila sebagai pondasi kebangsaan, Pancasila tidak bertentangan dengan gama apapun, bahkan sila-sila saling berkaitan dengan semua agama.
"Pancasila itu merupakan hasil dari penggalian founding father kita yang melihat keragaman Indonesia," terangnya
Sementara itu, fasilitator Komunitas Bela Indonesia (KBI), Muhamad Isnur menambahkan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan pembekalan terhadap juru bicara Pancasila mulai dari skill penulisan, berdebat dan manajemen media sosial untuk mengkampanyekan Pancasila.
"Setiap peserta akan memproduksi konten anti terorisme berupa video pendek, blog, meme dan narasi dari tokoh yang merepresentasikan 25 provinsi," imbuhnya.
Isnur membeberkan, berdasarkan data dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, sejak 2005 sampai 2018, warga yang Pro terhadap Pancasila terus menurun, dari 85,2 persen menuju 75,3 persen.
"Selama 13 tahun terakhir, dukungan warga kepada Pancasila menurun sekitar 10 persen, maka target kita dari kegiatan ini adalah terbentuknya 1.000 (seribu) juru bicara Pancasila se-Indonesia, dari masyarakat untuk masyarakat Indonesia," tukasnya. (Emde)
Puluhan pemuda tersebut terdiri dari berbagai elemen, diantaranya tokoh agama, mubaligh, pendeta, aktivis mahasiswa, NGO, advokat dan jurnalis. Mereka akan mengikuti kegiatan pelatihan yaitu selama empat hari dimulai dari tanggal 21 - 24 September 2018.
"Peserta akan diberikan pemahaman tentang Pancasila. Sehingga para peserta betul-betul dapat memahami bahwa Indonesia adalah rumah bersama yang harus dijaga oleh kita semua," kata Agus Katibul Umam, panitia penyelenggara lokal Banten, dalam sambutannya dihapan para peserta, di Hotel Horison Altama Pandeglang, Jum'at (21/9/18).
Menurut Agus, Pancasila sebagai pondasi kebangsaan, Pancasila tidak bertentangan dengan gama apapun, bahkan sila-sila saling berkaitan dengan semua agama.
"Pancasila itu merupakan hasil dari penggalian founding father kita yang melihat keragaman Indonesia," terangnya
Sementara itu, fasilitator Komunitas Bela Indonesia (KBI), Muhamad Isnur menambahkan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan pembekalan terhadap juru bicara Pancasila mulai dari skill penulisan, berdebat dan manajemen media sosial untuk mengkampanyekan Pancasila.
"Setiap peserta akan memproduksi konten anti terorisme berupa video pendek, blog, meme dan narasi dari tokoh yang merepresentasikan 25 provinsi," imbuhnya.
Isnur membeberkan, berdasarkan data dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, sejak 2005 sampai 2018, warga yang Pro terhadap Pancasila terus menurun, dari 85,2 persen menuju 75,3 persen.
"Selama 13 tahun terakhir, dukungan warga kepada Pancasila menurun sekitar 10 persen, maka target kita dari kegiatan ini adalah terbentuknya 1.000 (seribu) juru bicara Pancasila se-Indonesia, dari masyarakat untuk masyarakat Indonesia," tukasnya. (Emde)