Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Lewat GSI
0 menit baca
![]() |
Dra Hj Nani Suryani, Kabid Pemberdayaan Perempuan BPPKB Lebak |
Bantenekspose.com - Dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan bayi, Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana akan mengadakan sosialisasi dan pembinaan tentang
program Gerakan Sayang ibu (GSI).
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan(Kabid PP) BPPKB Lebak,
Dra Hj Nani Suryani yang ditemui Bantenekspose.com diruang kerjanya mengatakan
bahwa pemerintah Kabupaten Lebak konsisten dan terus berupaya menekan angka kematian
ibu dan bayi. Salah satunya melalui kegiatan atau program Gerakan Sayang Ibu
(GSI).
"Sesuai rencana sosialisasi dan pembinaan program GSI
akan dilaksanakan di tiga kecamatan yaitu kec, Sajira. Kec Cileles dan kec,
Cijaku. Dari tiga kecamatan tersebut nanti akan dipilih satu desa yang akan
mewakili Kabupaten Lebak untuk diikutkan pada lomba GSI di tingkat Provinsi
Banten," ungkap Hj Nani, Selasa (5\4).
Dikatakan Nani, keberhasilan menekan angka kematian ibu dan
bayi tidak hanya tanggungjawan satu SKPD saja tapi seluruh elemen harus kerja
sama mulai dari desanya, pejabatnya atau rumah sakit (RS) nya.
"Pogram yang dilaksanakan BPPKB itu harus berkordinasi
dengan SKPD-SKPD lain karena ini menyangkut nasib dari perempuan yang harus
diberdayakan dan dilindungi. Contohnya kami medatangi perusahaan perusahaan
yang banyak menperkerjakan kaum perempuan, mulai dari perusahaan BUMN maupun
swasta, alhamdulillah kami medapat sambutan baik karena ini menyangkut
kepentingan perempuan dan anak," kata Hj Nani.
Ditambahkan untuk Gerakan Sayang Ibu (GSI) sebenarnya dari
dulu sudah ada namun sempat vakum atau terhenti. Namun karena angka kematian
ibu dan bayi cenderung meningkat maka program ini kembali dihidupkan bahkan
dilombakan sampai tingkat nasional.
"Alhamdulillah dari Lebak untuk tingkat provinsi Banten
sudah ada yang meraih juara pada lomba GSI diantaranya adalah untuk katagori
desanya dan Bina Keluarga Balita," pungkasnya (Trust)