Rayakan Ulang Tahun, Belasan Siswa SD Keracunan Kue Tar
0 menit baca
Bantenekspose.com - Belasan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2
Selaraja, Kecamatan Warunggung, Kabupaten Lebak mengalami keracunan
makanan yang dibawa oleh siswa lainnya. Para siswa pun terpaksa harus dibawa ke
puskesmas untuk dirawat.
Kejadiannya bermula saat
Vibi Alifia salah seorang siswa kelas 3 di SDN 2 Selaraja itu, merayakan
syukuran ulang tahun yang dilaksanakan bersama teman-temannya di sekolah.
Kapolsek Warunggunung,
Kompol Andi Firmansyah mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul
10.30 WIB. Para siswa mengalami mual dan muntah serta sakit kepala pusing
setelah menyantap kue tar black forest di acara syukuran ulang tahun siswa di
ruang kelas.
Ati, orang tua dari
siswi yang berulang tahun mengaku membeli kue tar dari Aida, seorang penjual
kue yang biasa berjualan di lingkungan sekolah SDN 2 Selaraja.
"Kejadian ini
berlangsung dalam kelas. Setelah selesai merayakan ulang tahun dan siswa itu
kemudian berdoa bersama, setelah itu langsung mengambil kue tar black forest
yang sudah sediakan," kata kapolsek.
Selang beberapa menit
kemudian hampir seluruh siswa langsung mengalami pusing, mual dan muntah.
Suasana seketika berubah, pihak sekolah panik, dan langsung dilarikan ke
puskesmas.
Dari 47 siswa, sebagian
besar sudah dinyatakan kembali normal setelah diberikan obat anti mual oleh
pihak perawat di Puskesmas Warunggunung.
Sementara yang saat ini
yang masih dirawat ada 3 orang siswa, yakni Fania Hidayat (8), Wilma Kafka
Leandra (8) dan Siti Nuradila (8). Ketiganya masih merasakan mual dan pusing.
"Untuk penjual kue,
sudah kita amankan di Mapolsek untuk dimintai keterangan lebih lanjut,"
kata Kompol Andi.
Sementara itu, Kepala
SDN 2 Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Hudri mengatakan, sebanyak 15 siswa di
sekolahnya diduga keracunan saat makan kue tar pada perayaaan ulang tahun siswa
SD sekolah tersebut.
Dijelaskan Hudri, salah
seorang guru melihat kue tar tersebut berjamur, maka guru tersebut berteriak
dan melarang siswa untuk memakan kue tersebut. Namun, lanjut Hudri, sebagian
siswa sudah ada yang memakannya.
“Semua siswa yang diduga
keracuan udah bisa pulang kerumah masing-masing setelah mendapat pelayanan
medis dari puskesmas Warunggunung. Namun, pihaknya masih tetap siaga,
kalau-kalau masih ada siswa mengalami keracunan,” ujar Hudri saat ditemui di
kantor UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Warunggunung (23/2) (Jat)