BREAKING NEWS

Walikota Serang: Pembelajaran Tatap Muka Bisa Dilakukan


BantenEkpose.com
- Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri soal daerah dengan status PPKM level 3, Walikota Serang Syafrudin mengatakan bahwa skema belajar tatap muka di wilayah Kota Serang telah bisa dilakukan. Namun, harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Syafrudin saat meninjau pelaksanaan vaksinasi tingkat sekolah, di SMPN 19 Kota Serang. Target vaksinasi di sekolah tersebut sebanyak 480 pelajar. Senin (30/8/2021).

Syafrudin menyebut, dengan keputusan itu ada relaksasi untuk tidak menunggu target vaksinasi pelajar selesai. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Serang terus berupaya agar semua pelajar usia 12 tahun ke atas sudah tervaksin.

"Jadi tidak harus menunggu selesai vaksin, sekolah tatap muka sudah bisa dimulai. tapi protokol kesehatan diperketat. Pembelajaran tatap muka sebenarnya sudah harus dimulai, semua Kepala Sekolah sudah mempersiapkan (PTM-red)," katanya.

"Dari kemarin-kemarin juga sudah bisa, dengan menerapkan 50 persen jumlah siswa yang ikut," imbuhnya.

Lanjut Syafrudin, meski Pemkot Serang menginginkan sekolah bisa belajar tatap muka. Akan tetapi, ketika melihat aturan, untuk SD belum bisa diijinkan. Karena Sekolah Dasar (SD) usia pelajarnya 6 sampai 12 tahun, yang bisa divaksin hanya yang berusia 12 tahun. Artinya siswa yang akan masuk SMP saja.

"Kalau untuk Sekolah Dasar (SD) hanya yang berusia 12 tahun saja, 12 tahun keatas bisa, kalau kebawah belum diijinkan sekolah tatap muka," ungkapnya.

Sementara Kepala Sekolah SMPN 19 Kota Serang M Syukur mengungkapkan, secara teknis, pihaknya mengikuti sistem dari Kemendikbud dengan menggunakan sistem tatap muka terbatas.

"Jadi nanti satu kelas itu kita bagi kedalam 2 waktu, kebetulan jumlah siswanya disini standar nasional 32 orang perkelas. Maka satu pertemuan itu hanya 16 orang. Waktunya terbatas, hanya sekitar 2,5 jam perharinya," jelasnya.

Kata Syukur, hanya praktik pelajaran olah raga yang tidak dimasukan dalam skema belajar tatap muka. Jadi hanya sebatas teori. Apalagi, untuk pelajaran tersebut belum ada izin untuk dilakukan.

"Jadi satu hari itu bisa hanya sekitar 30-60 menit (permata pelajaran-red), pokoknya hanya 50 persen di pangkas untuk jam pembelajaran," terangnya.

Syukur mengatakan, paling lambat pelaksanaan tatap muka efektifnya pada Senin minggu depan. Karena pihaknya menunggu vaksinasi selesai. Lebih lanjut, dalam menerapkan Prokes, pihaknya juga menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, thermogun, dan masker untuk pelajar.

"Paling lama hari Senin kita sudah bisa efektif. Kebetulan jumlah siswanya tidak terlalu banyak, jadi efektif untuk siswa datang ke sekolah. walaupun nanti jadwalnya ada yang pagi jam 07.30 WIB dan ada yang jam 09.30 WIB," paparnya. (es'em)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image