BREAKING NEWS

Sembunyi-sembunyi di Warem Pulo Manuk Kala PPKM Darurat


B
antenEkspose.com
- Belum lama ini, pemerintah pusat sampai pemerintah daerah tengah kompak berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Bahkan, dikarenakan angka terpapar Covid-19 makin meningkat, pemerintah telah membuat skema pencegahan dengan membuat kebijakan PPKM Darurat di wilayah Pulau Jawa hingga Bali.

Sejak diberlakukan pada 3 Juli 2021, sejumlah tempat fasilitas umum pun terpaksa ditutup sementara, hal ini guna mencegah terjadinya kerumunan masyarakat. Salah satu tempat yang terdampak harus ditutup yakni destinasi wisata.

Menindaklanjuti instruksi dari Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Muspika Kecamatan Bayah pun langsung bergegas melakukan penutupan sejumlah tempat wisata. Salah satunya di Pantai Pulo Manuk, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.

Kepolisian Sektor (Polsek) Bayah bersama Satpol PP Kecamatan Bayah memaksa agar seluruh warung remang-remang (Warem) di Pulo Manuk untuk tutup sementara, Sabtu 4 Juli 2021, dini hari. Dalam aksinya, Muspika Kecamatan Bayah melakukan pemasangan imbauan dalam bentuk bener, dan menyebar selebaran kertas yang diberikan kepada seluruh pemilik Warem.

Dalam giat penutupan tersebut, dipimpin langsung oleh Kapolsek Bayah AKP R. Ampri beserta 9 anggotanya, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kecamatan Bayah Moch Ahmad.

Kepada BantenEkspose.com dalam pesan WhatsApp, Kapolsek Bayah AKP R. Ampri mengatakan, berdasarkan instruksi, dalam penerapan PPKM darurat ini, pihaknya mengimbau para pengunjung agar segera meninggalkan tempat wisata Pulo Manuk, dan meminta untuk langsung bergegas pulang ke rumah masing-masing.

AKP R. Ampri mengungkapkan, dalam giatnya malam itu, di beberapa Warem, pihaknya menemukan sejumlah minuman keras (Miras), minuman itu jenisnya anggur merah, dan cap orang tua.

"Ada 9 botol Anggur Merah (AM), dan 8 botol anggur cap orang tua," ungkapnya.

Sembunyi-sembunyi
Pasca dilakukan penutupan sementara oleh Muspika Kecamatan Bayah, sejumlah warung remang-remang (Warem) di Pantai Pulo Manuk diduga masih menerima pengunjung atau tamu secara sembunyi-sembunyi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga setempat, para penggemar wisata malam itu, melakukan aktivitasnya di dalam Warem tanpa ditemani musik yang berisik, di luar pun nampak terlihat seperti sepi.

"Betul kang, memang berbeda dengan sebelumnya. Sekarang mah kalau warungnya di luar terlihat tutup, dan tidak terdengar musik. Namun di dalamnya nampak ada aktivitas kumpul-kumpul," terang warga yang tak ingin di sebut namanya itu, Minggu (4/7/2021).

Patuhi Aturan
Menanggapi masih adanya oknum pemilik Warem yang nakal di Pulo Manuk, Erwin Koswara selaku Tokoh Masyarakat Bayah angkat bicara, dirinya meminta agar semua pihak baik masyarakat maupun para pelaku usaha mengindahkan aturan, dengan mematuhi instruksi pemerintah pada PPKM Darurat ini.

Selain itu Erwin meminta agar Satuan Tugas (Satgas) PPKM Kecamatan Bayah juga memberikan sanksi tegas, terhadap masyarakat yang tidak mematuhi aturan. Hal ini agar memberikan efek jera, dan melalukan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.

"Saya sangat mengapresiasi atas apa yang dilaksanakan oleh Satgas PPKM Kecamatan Bayah. Bila masih ada yang membandel, buat tindakan tegas yang terukur, agar ada efek jera. Hal ini juga di maksud untuk menghindari penyebaran Covid- 19, demi kepentingan masyarakat banyak," papar pria yang juga pemerhati lingkungan ini.(odil)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image