BREAKING NEWS

Babi Ngepet, Syirik dan Kita


Kita ini, selalu disuguhi hal yang mengundang penasaran, ingin tahu dan menyibukkan diri terhadapnya. Padahal itu soal klenik, mistik dan hubungannya dengan yang gaib, roh, serta makhluk halus. Namun membuat kita terpancing untuk mengetahuinya, untuk mempercainya sebagai kebenaran. Anehnya itu  bisa dimanfaatkan sebagai yang ekonomis, terlepas manfaat atau tidaknya. Daya jual isu ini kadang dimanfaatkan juga oleh orang yang punya naluri bisnis.

Belakangan ini, pemberitaan fenomena babi ngepet di beberapa daerah sangat memancing perhatian sebagian orang, termasuk saya sendiri. Ini sebenarnya sudah jadi kebiasaan orang-orang kita yang menghendaki kaya secara instan, dengan cara pesugihan atau geguru.

Babi ngepet bukan isu baru, bukan pula fenomena yang asing bagi kita. Sebab ini sudah biasa terjadi dari dulu, bagi yang tengah stress, akibat menganggur, kemiskinan " abadi " dan karena faktor iman yang tipis, kesabaran yang habis.

Dulu, sekitar tahun 2001 dan di tahun 2011 kita di kampung-kampung dihebohkan fenomena babi ngepet, buta ijo, burung dares, dan buaya putih. Entahlah seperti ada yang menggerakkan, dari satu kampung ke kampung yang lainya dengan rupa yang berbeda. Padahal, tidak ada yang menggerakkan. Ini murni sebagai fenomena kemisikinan saja, kemiskinan dari paham agama, kemiskinan nalar akal, kemiskinan iman, sekaligus meniadakan peran Tuhan dalam soal mengatur rizki dan nasib orang.

Bagaimana menyikapi soal ini ( pesugihan dan geguru ) dan viraliasasi babi ngepet yang terus diramaikan agar menarik keuntungan ekonomis.

Menurut salah satu teman pesantren saya, namanya Sukara ( asal Pontang Serang ) yang kebetulan pernah juga mengantar orang untuk ritual pesugihan di satu lokasi daerah antara Pandeglang dan Lebak, lupa nama tempat itu. Ia menceritakan bahwa jiwa orang yang mau pesugihan tersebut dengan menyepakati perjanjian diambil dan diikat serta ditempatkan di satu tempat khusus, kemudian jasadnya dimasuki oleh jin yang sesuai permintaan orang tersebut ingin rupa apa, bisa buto ijo, bisa babi ngepet, bisa juga ular atau bentuk lainnya seperti tuyul.

Dengan rupa yang ditentukan itulah jasadnya kemudian berubah sesuai diinginkan, tugasnya adalah menarik dan mengambil uang dari penduduk yang dilalui dengan cara menyentuhkan tubuhnya di salah satu rumah yang dituju, maka uang akan mengalir ke rumah yang tengah melakukan pesugihan tersebut.

Anggota keluarga yang ditinggalkan itu banyak yang tidak tahu, atau bisa juga ada kesepahaman kerjasama seperti suami dan istri. Namun setelah selesai mengambil uang, ia pulang dengan berubah wujud lagi menjadi seperti orang biasa, normal meski isi orang tersebut adalah jin. Sebab jiwa aslinya tengah di kerangkeng dalam penjara gaib.

Sampailah kemudian kekayaan diraih, sesuai kesepakatan dengan kuncen pesugihan dalam hitungan waktu yang disepakati jiwa orang itu dikembalikan lagi ke tubuhnya. Namun syarat diantaranya adalah meminta tumbal. Tumbal itu adalah salah satu anggota keluarga yang dicintai. Jika tidak dipenuhi maka jiwa yang melakukan pesugihan tersebut akan diambil dan dikerangkeng untuk selama-lamanya.

Perbuatan syirik ini seperti pesugihan dengan cara babi ngepet, nuyul, ngebuto ijo tentu dalam perspektif Islam jelas dosa besar yang tidak diampuni sebab sudah melakukan perbuatan menyukutan Allah, sudah menduakan ketergantungannya pada selain Allah.

Dalam kitabnya Al-Kabair, Syekh Syamsudin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz At-Turkmaniy Al-Fariqy Ad Dimasyqiy As-Syafi'iy telah menjelaskan contoh syirik kepada selain Allah SWT itu yaitu seperti menyembah kepada berupa batu, pohon, matahari, bulan dan nabi, guru, binatang, dan lain-lain.

Kita bisa membaca isi kitab al-Kabair untuk kemudian menjadi rujukan kita atas amal perbuatan mana yang termasuk dosa, terutama dosa besar.

Terkait perbuatan syirik itu, Allah telah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 48 dan 116:  

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendak-Nya.

Dalam surat Luqman ayat 13 Allah berfirman:

  إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ 

Artinya : Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. 

Pada ayat lainya Allah telah berfirman. 

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab, marilah kita menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, yaitu bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan kita tidak menjadikan satu sama lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim.” (Q.S Ali Imran: 64)

Dengan pertimbangan agama inilah, maka wajib kita menghindari perbuatan seperti yang tergambar di atas, sebab pesugihan sama halnya menduakan Allah dalam soal mengatur rizki dan nasib orang. Dan jelas setan telah memainkan perannya dalam menggelincirkan iman seseorang.

Fenomena babi ngepet dari dulu hingga sekarang adalah fenomena keterasingan manusia atas dirinya yang secara manusiawi dirinya membutuhkan Tuhan.

Wa Allahu a'lam bi al-Showab


Penulis: Hamdan Suhaemi
Wakil Ketua PW GP Ansor Banten
Ketua PW Rijalul Ansor Banten
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image