Usai Ditutup, Wisata MBS Kembali Ramai Pengunjung
Bantenekspose.com - Pembukaan kembali destinasi wisata Taman Wisata Mahoni Bangun Sentosa (MBS) pada Sabtu (2/1/2021), kembali ramai dikunjungi wisatawan. Tempat itu sempat ditutup sementara selama tiga hari mulai dari 30 Desember 2020 - 1 Januari 2021.
Karena itu, sejumlah wisatawan yang datang ke kawasan taman wisata MBS, diimbau para petugas jaga untuk menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan, menjalani pemeriksaan suhu tubuh, dan menjaga jarak antar pengunjung.
Direktur taman wisata MBS, Haerudin mengatakan, pasca penutupan, pihaknya memberlakukan pembatasan pengunjung, dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pelaksanaan itu dibantu dari unsur Muspika Kecamatan Curug dan Satpol PP Kota Serang.
"Untuk petugas kita diperbantukan dari satgas Covid-19 Kecamatan Curug, terus dari pihak Mapolsek dan KoramiI serta Satpol PP untuk sama sama berpatroli selama dua hari ke depan," ucap Haerudin, kepada bantenekspose.com, Sabtu (2/1/2021)
Haerudin mengaku, untuk penekanan Prokes kepada pengunjung, pihaknya sudah menekankan dari sejak awal.
"Jadi yang tidak memakai Masker kita larang untuk masuk. Kemudian yang di dalam juga kita terus kasih peringatan per-30 menit melalui pengeras suara, dan ada petugas yang keliling terutama ditempat-tempat yang rawan kerumunan," ujarnya.
Haerudin menyebutkan, pengunjung MBS di tanggal dua Januari 2021 ini, sangat dibatasi sekira 800 orang, dan itupun dilakukan secara bergilir. Meskipun kata dia, kapasitas Taman Wisata MBS bisa mencapai atau menampung hingga 10.000 wisatawan.
"Untuk di tanggal 02 Januari 2021 ini, meskipun bertepatan dengan hari sabtu atau weekend, kami tetap batasi hanya 800, itupun bergilir," jelasnya.
"Biasanya pada hari libur atau akhir pekan itu mencapai 2.000 orang," imbuhnya.
Haerudin mengakui, pihaknya hanya menindaklanjuti apa yang sudah diputuskan oleh Gugus Tugas Covid - 19 Kecamatan Curug.
"Itu salah satu isi dari bentuk kesepakatan tertulis kemarin sewaktu penandatangan penutupan sementara," katanya.
Sementara, Kepala Kepolisian Sektor Curug, AKP Dedi Rudiman menyatakan, kegiatan monitoring di tempat wisata yang ada di Kecamatan Curug, dilakukan sebagai upaya untuk memberikan imbauan kepada seluruh pengunjung wisata terkait penerapan Prokes di masa pandemi.
“Kami dari kepolisian sektor curug beruapaya memonitoring pelaksanaan Protokol kesehatan mulai dari loket, kemudian didalam dan seluruh tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan," ucapnya.
"Targetnya adalah percepatan penanganan wabah covid-19 di wilayah hukum Polsek Curug, jadi kita pantau secara maksimal terutama tempat yang disinyalir mudah terpapar wabah. Selain kita mengedukasi terkait prokes kepada para pengunjung," imbuh AKP Dedi.
Lebih lanjut kata Kapolsek, pada awal tahun untuk pengunjung, kebanyakan masih warga asli Kota Serang.
“Setelah saya tanya ke masing-masing orang disini bahasanya ‘Wong kene’ (Orang sini) kalo dari luar daerah sendiri belum nampak, paling ada beberapa saja," ungkapnya.
Kapolsek berharap, seluruh pengunjung dapat merasa nyaman dan tidak menimbulkan efek khawatir dari penularan virus selama berada ditempat wisata ini.
“Harapan saya yang berkunjung ke MBS ini nyaman, aman dan tidak menimbulkan efek terutama tertular Covid itu sendiri," pungkasnya. (UC)